Foto, memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, sebanyak 300 peserta dari berbagai elemen masyarakat Kabupaten Jepara turun langsung ke kawasan pesisir Pantai Tanggultlare, Kecamatan Kedung. |
Queensha.id - Jepara,
Dalam semangat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, sebanyak 300 peserta dari berbagai elemen masyarakat Kabupaten Jepara turun langsung ke kawasan pesisir Pantai Tanggultlare, Kecamatan Kedung. Mereka bersatu dalam satu tujuan: memulihkan ekosistem dan menghentikan polusi plastik yang kian mengancam laut dan kehidupan.
Kegiatan ini tak sekadar seremoni. Ribuan bibit mangrove jenis Rhizophora ditanam—tepatnya 3.000 batang—sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap alam. Para peserta, mulai dari aparat Kepolisian Resor (Polres) Jepara, jajaran Forkopimda, TNI, Bhayangkari, relawan, komunitas lingkungan, hingga pelajar dan mahasiswa, ikut ambil bagian sejak pagi hari. Kegiatan diawali dengan apel bersama dan aksi bersih-bersih sampah plastik di sekitar kawasan pantai.
Seruan Aksi Nyata: Hentikan Polusi Plastik!
Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar, hadir mewakili Bupati Jepara H. Witiarso Utomo (Mas Wiwit), dan memberikan sambutan penuh makna. Dalam orasinya, Gus Hajar dengan sapaan akrabnya menyuarakan urgensi penanganan sampah plastik yang kian mencemaskan.
“Kita diingatkan pada tantangan besar akibat polusi plastik. Tantangan ini harus dijawab dengan aksi nyata, mulai dari pengurangan kantong plastik sekali pakai, hingga edukasi dan daur ulang,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat Jepara untuk lebih sadar memilah sampah dan menerapkan pola hidup yang lebih ramah lingkungan. Menurutnya, edukasi sejak dini dan kolaborasi lintas sektor adalah kunci perubahan.
Kolaborasi Menjadi Kekuatan
Kegiatan ini menunjukkan wajah kolaboratif Jepara yang kuat. Dari aparat keamanan, pemerintah, hingga generasi muda dan warga pesisir, semua bersatu dalam gerakan yang seirama.
Kabag Ops Polres Jepara, Kompol Sutono, yang mewakili Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso, menyampaikan apresiasi tinggi atas partisipasi luas masyarakat.
"Kami bangga melihat antusiasme pelajar, mahasiswa, dan seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya simbolis, tapi jadi awal dari gerakan sadar lingkungan yang lebih luas,” ujarnya.
Ia berharap peringatan ini dapat menjadi momentum kolektif untuk terus menjaga dan merawat bumi, khususnya dari bahaya polusi plastik yang tak mengenal batas wilayah.
Harapan untuk Jepara dan Dunia
Melalui kegiatan ini, Jepara meneguhkan posisinya sebagai daerah pesisir yang tak hanya indah, tapi juga peduli lingkungan. Penanaman mangrove diharapkan menjadi bagian dari upaya jangka panjang restorasi ekosistem dan perlindungan terhadap abrasi serta kehidupan laut.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini mengangkat tema global “Ending Plastic Pollution”, yang direspons Indonesia dengan semangat “Hentikan Polusi Plastik”. Jepara telah menjawab seruan itu dengan langkah konkret.
***
Sumber: Hms.