Notification

×

Iklan

Iklan

Tangisan dalam Kardus, Bayi Perempuan yang Dibuang di Pinggir Jalan Blerong Demak

Sabtu, 07 Juni 2025 | 19.59 WIB Last Updated 2025-06-07T13:02:12Z
Foto, tangkap layar dari video yang beredar luas di media sosial.


Queensha.id - Demak,

Suara tangis lirih memecah sunyi malam Desa Blerong, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jumat (06/06/2025) pukul 20.30 WIB. Tangisan itu bukan sekadar rintihan biasa — ia berasal dari seorang bayi perempuan mungil, terbaring lemah dalam kardus tua yang ditinggalkan di pinggir jalan.

Penemuan mengejutkan ini sontak menggegerkan warga sekitar. Seorang warga yang hendak membakar sampah di dekat lokasi tiba-tiba mendengar suara tangisan bayi. Saat didekati, mereka menemukan kardus lusuh yang selama dua hari tak mereka curigai, ternyata berisi sesosok bayi perempuan malang yang dibuang oleh orang tuanya.

“Dua hari sudah kardus itu ada di situ. Kami pikir itu cuma sampah biasa. Baru malam tadi saat mau bakar sampah, terdengar suara tangisan pelan. Kami semua kaget, ternyata ada bayi di dalamnya,” ujar salah satu warga setempat dengan mata berkaca-kaca.



Bayi tersebut ditemukan dalam keadaan hidup, meskipun jelas terlihat lemah dan butuh perhatian medis. Segera setelah ditemukan, ia dibawa ke bidan di daerah Pamongan untuk mendapatkan perawatan pertama. Melihat kondisinya yang butuh penanganan lebih intensif, bayi tersebut kemudian dirujuk ke RSUD Sultan Fattah Karangawen.

Tangisan Sunyi yang Menggetarkan Nurani

Pemandangan menyayat hati itu menyentuh nurani banyak pihak. Sebuah nyawa tak berdosa, dibungkus kain tipis, diletakkan dalam kardus, ditinggalkan begitu saja tanpa pelindung dan kasih sayang. Tidak ada catatan identitas, tidak ada pesan. Hanya sepasang mata mungil yang berkedip menahan dingin malam, seakan bertanya: “Kenapa aku dibuang?”

Penemuan ini langsung mendapat perhatian dari pihak Kepolisian dan Dinas Sosial Kabupaten Demak. Penyelidikan tengah dilakukan untuk melacak jejak orang tua kandung bayi dan menggali motif di balik pembuangan tragis tersebut.

“Kami sangat prihatin. Saat ini, fokus kami adalah menyelamatkan dan memastikan kondisi bayi tetap stabil. Sementara itu, tim kami sedang bekerja sama dengan kepolisian untuk menyelidiki siapa pelaku pembuangan ini,” kata seorang petugas Dinsos setempat.


Harapan di Tengah Luka

Meski awal hidupnya disambut dengan luka dan ketidakpastian, bayi ini tetap memiliki harapan. Banyak warga telah menyatakan kesediaannya untuk mengadopsi atau merawat bayi tersebut jika nanti tidak ditemukan orang tuanya. Beberapa keluarga bahkan datang langsung ke rumah sakit hanya untuk sekadar melihat atau membawa pakaian bayi.

“Dia tidak minta dilahirkan. Tapi dia berhak hidup, berhak bahagia,” ujar seorang ibu rumah tangga yang terharu melihat kondisi bayi itu.



Kini, semua mata tertuju pada langkah aparat dan pemerintah untuk mengusut kasus ini dan memastikan bayi perempuan tersebut mendapat masa depan yang lebih cerah. Sebuah hidup yang dimulai dari kardus, kini menanti hangatnya pelukan kasih sayang dari orang-orang yang peduli.

***

Sumber: L7.