Breaking News

Gembok di Tubuh Istri: Kisah Rumah Tangga Indra dan Maya dari Magelang

Foto, ilustrasi seorang suami menanyakan kepada istrinya. Sumber foto: Risal Channel.


Queensha.id - Magelang,

Di sebuah desa tenang di lereng Gunung Sumbing, kisah pasangan muda Indra Kurniawan dan Maya Dewanti menjadi perbincangan hangat tetangga. Rumah tangga yang baru berusia tiga tahun itu nyaris karam karena badai ekonomi dan gaya hidup yang tak seimbang.

Indra, pria 29 tahun, dulunya bekerja sebagai sales mobil di sebuah dealer ternama di Kota Magelang. Gajinya cukup untuk hidup sederhana, namun kebiasaannya nongkrong hingga larut malam dan gaya hidup yang "sok tajir" membuatnya terjebak dalam utang dan akhirnya dipecat.

"Indra bukan tipe yang selingkuh, tapi dia itu terlalu suka nongkrong, beli-beli barang biar kelihatan keren. Kasbonnya ke kantor sampai numpuk. Akhirnya di-PHK karena performa turun dan kebanyakan begadang," tutur Maya, istrinya, saat ditemui di rumah kontrakannya.

Setelah kehilangan pekerjaan, kehidupan pasangan itu berubah drastis. Indra menganggur selama enam bulan, dan dari dua motor yang mereka miliki, satu terpaksa dijual untuk bertahan hidup.

Namun ada satu hal lain yang mengejutkan: Maya mengunci tubuhnya sendiri dengan gembok — sebuah simbol bahwa ia menahan diri dari berhubungan intim dengan suaminya.

"Kalau kamu masih nganggur, kunci gembok yang mengunci rantai di tubuh saya takkan aku kasihkan," kata Maya tegas kepada Indra.

Maya menjelaskan, itu bukan bentuk hukuman, melainkan bentuk perlawanan atas rasa kecewa dan beban psikologis sebagai istri yang merasa tak diprioritaskan secara finansial dan emosional.

"Selama Indra kerja, dia jarang pulang cepat, uang selalu habis, saya yang masak, saya yang hemat, tapi dia bersenang-senang di luar. Saya bukan marah karena dia miskin, tapi karena dia tidak bertanggung jawab," ungkap Maya.


Titian Harapan dari Teman Lama

Kondisi itu mulai berubah ketika seorang teman lama mengajak Indra bergabung dalam bisnis properti tanpa modal. Awalnya hanya sebagai tenaga promosi, namun ia mulai mendapat komisi dari penjualan rumah.

"Alhamdulillah, sekarang dapur bisa ngebul lagi. Saya memang enggak digaji tetap, tapi bisa dapat bonus dari menjualkan rumah," ujar Indra. Ia juga mengakui bahwa pengalaman buruk itu menyadarkannya soal pentingnya tanggung jawab.

Bonus pertama yang ia terima langsung diberikan ke istrinya. Maya pun luluh, dan gembok simbolis itu dibuka.

"Bukan soal uangnya. Tapi saya melihat kesungguhan dia berubah, itu yang saya tunggu," kata Maya sambil tersenyum.


Pelajaran Berharga: Kunci Rumah Tangga Bukan di Gaji, Tapi di Empati dan Tanggung Jawab

Kisah Indra dan Maya mengajarkan kita bahwa dalam rumah tangga, komunikasi, kesetiaan, dan tanggung jawab jauh lebih penting daripada sekadar pemasukan bulanan.

Psikolog keluarga, Lestari Ningrum, M.Psi, menilai tindakan Maya adalah bentuk coping mechanism atau cara bertahan menghadapi rasa frustasi.

"Itu ekstrem, tapi mencerminkan betapa perempuan bisa merasa tidak dihargai ketika pasangan tidak menunjukkan usaha. Seks bukan cuma soal fisik, tapi juga soal emosional dan psikologis," jelasnya.


Solusi dan Saran bagi Pasangan Muda

  1. Jujur soal keuangan dan kebiasaan buruk sejak awal pernikahan.
    Ketidakterbukaan hanya memperbesar konflik.

  2. Tanggung jawab adalah daya tarik utama.
    Wanita masa kini lebih menghargai usaha dan stabilitas emosi dibanding kemewahan semu.

  3. Konseling pasangan sangat disarankan saat tekanan ekonomi muncul.
    Bantuan profesional bisa membuka komunikasi yang macet.

  4. Gaya hidup jangan lebih besar dari penghasilan.
    Pekerjaan tetap atau tidak, prinsip hemat dan tanggung jawab harus dijaga.


Kini, kehidupan Indra dan Maya mulai membaik. Meski belum dikaruniai anak, mereka memilih fokus pada pemulihan ekonomi dan keharmonisan rumah tangga. Maya membuka warung kecil di depan rumah, sementara Indra masih menekuni dunia properti.

"Mungkin dulu saya terlalu keras, tapi kalau saya enggak keras, mungkin dia enggak sadar," pungkas Maya.

Indra hanya mengangguk, lalu menggenggam tangan istrinya erat. Sebuah gembok pernah menjadi simbol jarak mereka, kini sudah berubah menjadi kunci keharmonisan.

***

Sumber: BS.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia