Notification

×

Iklan

Iklan

Gus Yasin Kunjungi Guru Madin yang Viral Gegara Tampar Murid, Janji Beri Perlindungan

Sabtu, 19 Juli 2025 | 17.38 WIB Last Updated 2025-07-19T10:40:28Z

Foto, Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin, menyambangi kediaman Ahmad Zuhdi (63), seorang guru Madrasah Diniyah (Madin).

Queensha.id - Demak,

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin, menyambangi kediaman Ahmad Zuhdi (63), seorang guru Madrasah Diniyah (Madin) Roudhotul Mutaalimin di Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, pada Sabtu (19/7/2025). Kunjungan ini dilakukan menyusul viralnya kasus penamparan murid yang menyeret Zuhdi ke pusaran polemik hingga didenda Rp25 juta.

Dalam kunjungan yang berlangsung hangat dan penuh empati itu, Gus Yasin berdialog langsung dengan Zuhdi untuk mendengarkan kronologi kejadian dari pihak yang bersangkutan. Zuhdi pun menceritakan bahwa insiden tersebut terjadi pada April 2025, ketika dirinya tengah mengajar dan tiba-tiba pecinya terkena lemparan sandal dari murid kelas lain.

“Karena emosi, saya menampar murid yang ditunjuk teman-temannya sebagai pelaku. Tapi tamparan itu bukan untuk melukai, melainkan sebagai teguran mendidik,” jelas Zuhdi.

Ia juga mengaku telah menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua murid. Namun, tiga bulan setelah kejadian, dirinya didatangi lima pria yang mengaku dari LSM dan menuntut uang damai sebesar Rp25 juta, dengan dalih laporan sudah masuk ke kepolisian.

Alhamdulillah, saya senang sudah bertemu Gus Yasin. Beliau menyampaikan akan mendampingi dan memberi perlindungan,” ujar Zuhdi dengan mata berkaca-kaca.

Gus Yasin menyatakan keprihatinannya terhadap kejadian ini. Menurutnya, tindakan guru dalam mendidik murid memang tidak selalu ideal, namun harus dipandang dari niat dan konteks yang menyertainya.

“Kalau masalah kecil dibesar-besarkan, justru yang dirugikan adalah anak-anak. Mereka jadi takut sekolah, guru tertekan, dan nama lembaga pendidikan ikut tercoreng,” ucapnya.

Wagub menegaskan pentingnya adab dalam dunia pendidikan, serta menyarankan penyelesaian konflik secara kekeluargaan. Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara orang tua dan sekolah dalam membentuk karakter anak.

“Parenting bukan hanya urusan rumah, tapi kerja sama dengan sekolah. Jangan malah saling menyalahkan,” tegas Gus Yasin.

Ia juga mengungkapkan bahwa Pemprov Jateng akan memperkuat program “Kecamatan Berdaya”, serta menggencarkan edukasi hukum hingga tingkat desa. Langkah ini termasuk kolaborasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan paralegal agar masyarakat tidak mudah ditekan secara hukum dalam kasus serupa.

“Jangan sampai masyarakat kecil selalu jadi sasaran. Kita harus hadir di tengah mereka,” tandasnya.

Di akhir pertemuan, Gus Yasin mengajak semua pihak untuk saling memaafkan dan memfokuskan kembali perhatian pada esensi pendidikan: membentuk generasi yang beradab, tangguh, dan berguna bagi masyarakat.

***

Sumber: Hms Jateng.

Tanggal: 19 Juli 2025
Reporter: Redaksi Queensha Jepara.

×
Berita Terbaru Update