Notification

×

Iklan

Iklan

Kelembutan Perempuan di Era Zaman Now: Ketika Sosok Cantik dan Sholehah Menjadi Langka

Minggu, 27 Juli 2025 | 15.51 WIB Last Updated 2025-07-27T08:52:27Z

Foto, perempuan cantik Indonesia.

Queensha.id - Edukasi Sosial,


Di tengah gemuruh zaman yang serba cepat, keras, dan penuh tuntutan, kehadiran seorang perempuan yang lembut dalam tutur kata, sikap, dan hati kini terasa kian langka. Terlebih lagi, jika kelembutan itu bersanding dengan kecantikan dan keshalihan. Sosok seperti ini seolah menjadi mutiara tersembunyi yang sulit ditemukan di era sekarang.



Di Mana Perempuan Lembut Itu Kini?


Fenomena ini bukan tanpa sebab. Perubahan sosial, pengaruh media, tuntutan kemandirian, hingga narasi “perempuan kuat” yang sering disalahartikan telah menggeser persepsi tentang nilai kelembutan. Banyak perempuan yang kini merasa harus tampil tegas, cepat, bahkan kadang agresif agar tidak dianggap lemah atau tertinggal dalam kompetisi kehidupan.


Padahal, kelembutan bukan kelemahan. Ia justru kekuatan yang sunyi, namun berdampak besar. Namun sayangnya, perempuan yang bisa tetap lembut dalam dunia yang bising ini semakin sedikit.



Faktor Penyebab Kelangkaan Kelembutan


  1. Tekanan sosial dan ekonomi
    Banyak perempuan harus bekerja keras, mandiri, bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Tekanan ini kadang mengikis kelembutan alami yang ada dalam diri mereka.

  2. Pengaruh media dan budaya pop
    Tayangan yang menonjolkan karakter perempuan keras, galak, atau “bossy” kerap dijadikan standar keren. Akibatnya, banyak perempuan muda meniru gaya ini dan menjauh dari sifat lembut yang dulu menjadi identitas keibuan.

  3. Lingkungan pergaulan
    Budaya “ceplas-ceplos” dan gaya bicara yang kasar kini dianggap sebagai ekspresi kebebasan. Sayangnya, hal ini menggerus adab dalam berkomunikasi, terutama pada generasi muda.

  4. Kurangnya teladan yang konsisten
    Di tengah krisis panutan, banyak perempuan tidak memiliki figur yang bisa dijadikan contoh nyata tentang bagaimana bersikap lembut namun tetap kuat.



Cantik, Lembut, dan Sholehah: Standar Emas Menurut Islam


Islam memuliakan perempuan yang tidak hanya cantik secara fisik, tetapi juga memiliki kecantikan akhlak dan spiritualitas. Perempuan seperti ini digambarkan dalam banyak hadits sebagai sebaik-baiknya perhiasan dunia.


Rasulullah SAW bersabda:

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah.” (HR. Muslim)


Ciri utama wanita sholehah adalah:

  • Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
  • Menjaga kehormatan diri
  • Lembut dalam ucapan dan sikap
  • Penuh kasih sayang, khususnya kepada keluarga
  • Bijak dalam bersosialisasi dan tidak mencari sensasi


Dalam Al-Qur’an, perempuan yang lembut juga digambarkan dalam sosok Maryam, ibu Nabi Isa, yang meski menghadapi ujian luar biasa tetap sabar dan menjunjung tinggi kesucian dan kelembutan hati.



Lembut Bukan Lemah, Sholehah Bukan Kuno


Perempuan yang lembut dan sholehah bukan berarti tidak berdaya. Justru, merekalah penenang dalam badai, penopang dalam kegoncangan, dan pelita dalam kegelapan rumah tangga maupun masyarakat.


Mereka tidak memamerkan kecantikan berlebihan, namun dari kelembutan sikapnya, orang akan merasa nyaman. Mereka tidak berteriak mencari panggung, tapi tutur katanya meneduhkan dan penuh makna.



Mencari, Menjadi, dan Menjaga


Di era yang makin keras ini, mungkin kita sulit menemukan perempuan cantik, lembut, dan sholehah. Tapi alangkah indahnya jika kita tak hanya mencarinya, melainkan juga menjadi sosok itu. Menjadi perempuan yang tidak larut dalam gemerlap dunia, tapi tetap memelihara fitrah kelembutan dan kesucian diri.


Karena sejatinya, kelembutan adalah kekuatan. Dan perempuan yang cantik, lembut, serta sholehah adalah anugerah yang tak ternilai, baik bagi keluarga, masyarakat, bahkan sebuah bangsa.


***


Minggu, 27 Juli 2025 – Queensha Jepara.

×
Berita Terbaru Update