Foto, kolase. Siti Mualimah dan pertemuan keluarga Siti Mualimah dengan Guru Madrasah Diniyah (Madin) Ahmad Zuhdi. |
Queensha.id - Demak,
"Usai Minta Maaf, Pihak Keluarga Justru Dikejutkan Video Pertemuan yang Tersebar Luas"
Kasus antara Guru Madrasah Diniyah (Madin) Ahmad Zuhdi (63) dan wali murid bernama Siti Mualimah memasuki babak baru. Setelah sempat menjadi sorotan karena tuntutan uang damai sebesar Rp25 juta, kini pihak keluarga Siti Mualimah justru mengecam dan memburu pihak yang menyebarkan video pertemuan mereka dengan sang guru yang viral di media sosial.
Dikonfirmasi oleh sejumlah media, keluarga menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengunggah video tersebut dan merasa keberatan karena rekaman itu telah membuat Siti Mualimah tertekan dan ketakutan.
“Namanya orang perempuan, takut, apalagi diviralkan,” ujar Sutopo, paman dari D yaitu anak Siti Mualimah yang turut hadir dalam pertemuan dengan Guru Zuhdi.
Dalam penuturannya kepada Tribun Jateng, Sutopo menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke rumah Guru Zuhdi di Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak pada Sabtu (19/7/2025) adalah untuk menyampaikan permintaan maaf dan mengembalikan uang yang sempat diterima.
“Tujuan kami ke sini minta maaf. Kedua, mau kembalikan uang Rp12,5 juta,” katanya.
Sutopo menegaskan bahwa informasi yang menyebut keluarga menerima Rp25 juta dari Guru Zuhdi adalah tidak benar. “Yang sebenarnya diterima hanya Rp12,5 juta. Mau saya kembalikan, tapi Pak Zuhdi legowo, tidak mau menerima. Diikhlaskan,” ungkapnya.
Namun yang mengejutkan, tak lama setelah momen damai tersebut, video pertemuan mereka tersebar di berbagai platform media sosial. Pihak keluarga merasa geram dan menyatakan akan menyelidiki siapa yang pertama kali menyebarkan video tersebut.
“Dari pihak keluarga enggak ada yang mengunggah. Saya juga tidak tahu siapa yang memviralkan. Ini akan kami selidiki karena kami tidak ada niat untuk memperkeruh masalah,” tegas Sutopo.
Kasus ini sendiri telah mendapat perhatian luas dari publik, tokoh masyarakat, hingga pejabat daerah. Guru Zuhdi, yang sebelumnya dilaporkan karena insiden di dalam kelas, telah menerima permintaan maaf dan menyatakan enggan memperpanjang masalah.
Kini, fokus beralih pada penyebaran konten viral tersebut yang dianggap mencederai semangat damai yang telah diupayakan kedua belah pihak.
***
Sumber: Tj.
0 Komentar