Notification

×

Iklan

Iklan

Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?

Senin, 28 Juli 2025 | 17.28 WIB Last Updated 2025-07-28T10:30:05Z

Foto, Edi Sound (Instagram)

Queensha.id - Musik,


Nama Thomas Alva Edison, atau yang lebih dikenal dengan Edi Sound, tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta musik dan industri hiburan. Sosok inovatif di balik racikan sound horeg ini bukan hanya dikenal karena kualitas suara menggelegar, tetapi juga karena potensi pendapatan bisnisnya yang luar biasa.


Bisnis persewaan sound system skala besar, terutama yang mampu menghasilkan efek horeg dan dentuman dahsyat, ternyata menjadi ladang emas. Berdasarkan penelusuran tim Queensha Jepara, harga sewa untuk satu paket sound besar seperti 16 subwoofer lengkap dengan lightning bisa mencapai Rp70 juta per malam.


Untuk kelas yang lebih tinggi, seperti kelas Sultan atau Battle Sound System, tarif sewanya bisa melonjak drastis. Beberapa sumber menyebut nilainya bisa mencapai Rp500 juta hingga Rp1 miliar lebih per acara yang tergantung merek komponen, ukuran venue, hingga skala acara yang digelar.



Tak Sekadar Sewa, Tapi Inovasi


Edi Sound tak hanya bermain di bisnis sewa. Ia juga menerima jasa rakit dan konsultasi sound system bagi pengusaha lain yang ingin menjiplak racikan suara khas “horeg”-nya. Sebagai pelopor gaya suara ini, Edi kini dianggap sebagai role model baru di dunia sound system lokal hingga nasional.


Kepopulerannya menjalar ke dunia digital. Lewat akun media sosial seperti TikTok dan YouTube, Edi tampil sebagai content creator dengan akun bernama @memed_potensio atau SAMmemed yang kini sudah mengantongi lebih dari 180 ribu followers.


Dari sisi digital, penghasilan Edi juga tak main-main. Berdasarkan estimasi dari berbagai sumber, AdSense YouTube bisa memberikan pemasukan sekitar Rp15 ribu hingga Rp45 ribu per 1.000 tayangan. Jika satu video tembus jutaan views, potensi cuan dari AdSense saja bisa mencapai puluhan juta rupiah.


Belum lagi endorsement dari berbagai merek audio dan komponen elektronik yang berlomba ingin menempelkan nama mereka pada racikan sound legendaris milik Edi.



Kaos, Brand, dan Komunitas


Tak berhenti di bisnis teknis, Edi Sound juga merambah dunia merchandise. Ia menjual kaos bertema dirinya di platform e-commerce, dan berhasil menciptakan basis penggemar fanatik. Kaos bergambar dirinya atau slogan khas "horeg" menjadi barang buruan komunitas pecinta sound system.


Fenomena “sound horeg” sendiri telah melahirkan industri bernilai miliaran rupiah, dengan ribuan pekerja terlibat di balik layar setiap kali sebuah acara besar digelar. Musim hajatan, konser, hingga karnaval adalah masa panen bagi para pemilik sound system dan Edi adalah salah satu rajanya.



Sewa Brewog Audio Tembus Puluhan Juta


Bicara soal brand, salah satu tempat kerja Edi, yakni Brewog Audio, menawarkan berbagai paket sewa. Paket termurah untuk satu kali tampil dibanderol antara Rp30 juta hingga Rp35 juta. Namun dalam praktiknya, harga bisa lebih tinggi tergantung kota dan fasilitas tambahan.


Di wilayah Malang, misalnya, harga sewa sound system 12 sap (sub audio power) bisa menembus Rp24 juta hingga Rp25 juta per malam. Di daerah lain, kisaran harga mulai dari Rp7 juta dan terus naik tergantung skala acara.



Penghasilan Miliaran per Tahun?


Meski tak pernah merilis angka resmi, dari perhitungan berbagai lini pendapatan — sewa sound system, konsultasi, YouTube, endorsement, hingga merchandise penghasilan Edi Sound diperkirakan tembus miliaran rupiah per tahun.


Ia adalah contoh nyata bahwa kreativitas di bidang teknis bisa membawa seseorang melesat jauh, bahkan hingga menjadi ikon nasional di bidangnya.


Thomas Alva Edison ala Indonesia ini membuktikan, bahwa suara jika diracik dengan tepat bisa menghasilkan cuan yang menggelegar.


***

Sumber: SR.

×
Berita Terbaru Update