Foto, ilustrasi seorang muslim mengucapkan Laa Illa Ha Illah. |
Queensha.id - Edukasi Islam,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebuah fenomena sederhana tapi menyentuh hati: mengapa kedua bibir kita tidak bergerak saat kita mengucapkan kalimat tauhid "Laa Ilaaha Illallaah"?
Jika Anda belum pernah menyadarinya, cobalah sekarang juga. Lafalkan perlahan:
“Laa Ilaaha Illallaah.”
Perhatikan, kedua bibir—atas dan bawah—tidak perlu bergerak. Hal ini bukan kebetulan. Ada makna spiritual mendalam yang tersimpan di baliknya.
Rahmat Allah dalam Kalimat Tauhid
Saat seseorang berada di ambang ajal, dalam keadaan sakaratul maut, tubuhnya menjadi lemah tak berdaya. Otot-otot tak mampu lagi digerakkan. Namun, lidah masih bisa bergerak walau sangat terbatas. Di saat inilah Allah memberikan rahmat luar biasa: kemudahan untuk mengucapkan kalimat paling agung—kalimat tauhid—tanpa harus menggerakkan bibir.
Subhanallah. MasyaAllah.
Begitu besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Allah tidak menginginkan kita masuk neraka. Allah tahu betapa lemahnya manusia ketika ajal tiba. Maka Dia sediakan jalan yang mudah menuju pengampunan dan syurga: “Laa Ilaaha Illallaah.”
Nasihat Kubur: Mengingat yang Pasti Akan Tiba
Sebuah nasihat klasik tapi tetap relevan, datang dari tempat paling sunyi: kubur.
Berikut adalah pengingat penting yang sepatutnya kita renungi bersama:
- Aku adalah tempat tergelap. Terangilah aku dengan Tahajud.
- Aku adalah tempat tersempit. Luaskanlah aku dengan Silaturahmi.
- Aku adalah tempat paling sunyi. Ramaikan aku dengan membaca Al-Qur’an.
- Aku adalah tempatnya makhluk-makhluk menjijikkan. Racunilah mereka dengan Shodaqoh.
- Aku menjepit jasad hingga hancur jika kamu tinggalkan sholat. Selamatkan dirimu dengan Sholat.
- Aku merendam tubuh dengan kesakitan. Ringankan aku dengan Puasa.
- Aku adalah tempat Munkar dan Nakir bertanya. Siapkanlah jawabanmu dengan sering mengucap “Laa Ilaaha Illallaah.”
Menjaga Lisan, Menjaga Akhir Hayat
Tak ada yang lebih menyakitkan selain penyesalan di ujung kehidupan. Maka mari kita mulai dengan menjaga lisan, menahan diri dari perkataan yang menyakiti, dan membiasakan lidah kita untuk berdzikir.
“Subhanallah, Walhamdulillah, Walaa ilaaha illallaah, Allahu Akbar. Wa la haula wala quwwata illa billahil ‘Aliyyil ‘Adzim.”
Sebarkan kebaikan ini semampu dan seikhlasmu. Karena setiap huruf yang kita sampaikan tentang kebaikan akan diganjar berlipat ganda oleh Allah SWT.
Dan jika ada bisikan:
“Sudahlah, tak usah disebar, tak penting...”
Ingatlah, itulah bisikan syetan yang tak ingin kita berdzikir dan mengajak orang lain pada kebaikan.
Mari perbanyak amal, siapkan diri untuk pulang ke tempat abadi. Jadikan lidah ini penuh dzikir, dan hati ini penuh tauhid. Karena bisa jadi... kalimat terakhir kita di dunia ini adalah: “Laa Ilaaha Illallaah.”
Dan semoga dengan itu, surga menjadi tempat kembali kita. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
***
Sumber: BS.
0 Komentar