Foto, Desa wisata Suwawal Timur, kecamatan Pakisaji, Jepara. |
Queensha.id - Jepara,
Di balik tenangnya perkampungan Suwawal Timur, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, tersimpan kisah panjang mengenai cikal bakal desa ini yang diyakini telah ada sejak abad ke-15, masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam.
Menurut cerita turun-temurun, awal mula Desa Suwawal Timur bermula dari kedatangan sekelompok pengembara yang merupakan bagian dari keturunan para Wali Kawak. Salah satu tokoh yang paling dikenal adalah Kakek Kincong atau dalam versi lain disebut Mbah Cibuk, yang memiliki gelar Singo Taruna. Beliau dikenal sebagai sesepuh pertama yang membuka perkampungan di sisi selatan pasar Suwawal Timur, menggunakan alat mirip cetok tukang batu yang disebut "peso wawal" untuk menebang hutan.
Konon, ketika alat itu digunakan untuk membuka lahan, secara tidak sengaja terucap nama “Siwawal” yang kemudian mengalami perubahan menjadi Suwawal. Alat “peso wawal” ini dianggap sebagai pusaka desa dan dipercaya tidak bisa diambil sembarangan karena diyakini bersifat gaib dan sakral.
Tokoh Penyebar Islam dan Jejak Spiritualitas
Kisah lain menyebut nama Ki Renggo Winih Wiji atau Syeikh Hasan, yang diyakini merupakan keturunan Citro Kusumo — Bupati pertama — dan juga dari garis keturunan Mataram Islam. Beliau pertama kali datang ke daerah yang kini disebut Dukuh Kawak. Hingga kini, makam para tokoh spiritual seperti Mbah Mbuyutan dan Mbah Renggo Winih masih sering diziarahi, terutama pada Senin Pahing di bulan Dzulhijjah.
Keunikan Nama-Nama Dukuh di Suwawal Timur
Beberapa nama dukuh (dusun) di Suwawal Timur memiliki asal usul yang menarik:
-
Kidul Kampung
Merupakan wilayah di sebelah selatan desa yang disebut demikian karena lokasinya berada di sisi selatan dari pusat kampung. -
Pakis
Diberi nama demikian karena dulunya banyak ditumbuhi tanaman pakis. Terletak sekitar 300 meter di timur balai desa Suwawal Timur. -
Pakis Dung Gayam
Karena di daerah ini tumbuh pakis dan pohon gayam. Kampung ini dibuka oleh Mbah Murah dan Mbah Gebyok. -
Kembul
Dahulu, daerah ini dipenuhi gerumbul (tanaman liar) dan kini berada di sebelah timur balai desa. -
Jember dan Demeling
Legenda menyebut bahwa Roro Ndemeling, saudari Ratu Kalinyamat, pernah bertapa dan mandi di sumber air alami (mbelik) di wilayah ini. Tempat ini kemudian dikenal sebagai Kampung Jember dan Kampung Demeling. Sumber airnya dinamakan Mbelik Ayu (Wahyu) karena diyakini menjadi tempat turunnya wahyu yang dicari sang tokoh. -
Sodin
Terletak di barat kampung Suwawal. Mitos menyebutkan bahwa saat malam bulan purnama, seseorang ingin membuat gunung kecil menggunakan tanah yang dibawa dengan alat dari bambu (ekrak). Namun karena disangka sudah pagi, niat tersebut dibatalkan dan peralatan yang ditinggalkan berubah menjadi bukit kecil, dua batu besar, dan satu pohon. -
Kaligong
Nama ini berasal dari sungai yang airnya tidak pernah surut, bahkan saat musim kemarau. Di aliran sungai tersebut terdapat dua batu yang membentuk kedung besar, dikenal sebagai Dung Lumbu, yang konon cukup dalam untuk menampung empat pasang lembu.
Cerita-cerita ini tidak hanya menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Suwawal Timur, tetapi juga warisan sejarah yang menunjukkan kuatnya akar spiritual dan budaya Islam di wilayah Jepara. Kini, Desa Suwawal Timur tak hanya dikenal sebagai kawasan yang religius, tetapi juga sebagai penyimpan kisah sejarah yang patut dilestarikan dan dikenang lintas generasi.
***
Penulis: Meysi Di Putri.
Editor: Tim Redaksi Queensha Jepara.
Rabu, 23 Juli 2025.
0 Komentar