Foto, tangkap layar dari akun Tiktok @lispuji. |
Queensha.id - Jepara,
Seorang perempuan muda yang baru pulang kerja nyaris menjadi korban penipuan bermodus bantuan bengkel, di wilayah Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. Kejadian ini menambah daftar panjang modus kejahatan jalanan yang menyasar perempuan, khususnya perantau yang pulang malam.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (21/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB di depan Pasar Purwogondo, Desa Purwogondo, Kecamatan Kalinyamatan. Korban, Dita (nama disamarkan), saat itu sedang membeli martabak ketika seorang pria tak dikenal tiba-tiba memarkir motornya sangat rapat di samping motor milik korban. Pria tersebut mencurigakan karena tidak turun dari motor dan hanya memperhatikan dari kejauhan.
“Waktu aku mau pulang, motor aku tiba-tiba nggak bisa nyala. Padahal sebelumnya nggak ada masalah, aki baru ganti, servis juga baru,” ujar Dita, Selasa (22/7).
Pria tersebut langsung menawarkan bantuan. Mengaku sebagai anak bengkel, ia menyebut ada korsleting pada motor Dita. Ia lalu menawarkan untuk mengantar ke bengkel yang diklaim ada di dekat Bangjo Gotri, tepatnya di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan. Namun, sesampainya di sana, pria itu mengatakan bengkel tutup — padahal menurut Dita, masih ada bengkel lain di sekitar Bangjo Gotri yang buka.
“Karena sudah malam dan takut sendirian, aku iya-in aja. Aku pikir beneran mau dibantuin,” jelas Dita.
Yang janggal, pria itu justru mengarahkan Dita untuk terus mendorong motor ke arah Masjid Sengon, dan kemudian masuk ke kawasan perumahan yang cukup jauh dari kos tempat tinggalnya. Di rumah itulah motor Dita dibongkar total.
“Katanya ECU harus direstart, ada konslet lah, macam-macam. Aku nggak ngerti, jadi nurut aja. Nggak sampai 30 menit, dia sodorin nota Rp315 ribu,” ungkapnya.
Karena tidak membawa dompet, Dita akhirnya mentransfer uang melalui aplikasi. Namun, pria tersebut tidak mengecek apakah uang benar-benar sudah masuk. Ia justru menyuruh Dita menyimpan nomor ponselnya, yang saat dicek ternyata tidak aktif di WhatsApp.
“Aku tanya, ‘kok nomornya nggak aktif?’ Dia bilang nggak punya paket data. Tapi anehnya, dia gampang banget percaya aku udah transfer. Nggak takut aku bohongin? Atau justru aku yang dibohongin?” curiga Dita.
Beruntung, Dita sempat menghubungi kedua orang tuanya dan merekam kejadian sebagai bentuk antisipasi.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat, terutama perempuan perantau, untuk selalu berhati-hati saat mengalami kendala di jalan, khususnya di malam hari. Hindari menerima bantuan dari orang asing yang tidak jelas identitasnya, apalagi jika diarahkan ke lokasi yang jauh dan mencurigakan.
Pihak berwenang di Kecamatan Kalinyamatan diharapkan segera melakukan penelusuran, karena tidak menutup kemungkinan modus ini sudah atau akan memakan korban lainnya.
***
Sumber: Ju.
(Queensha Jepara – Laporan Lapangan)
Tanggal terbit: Selasa, 22 Juli 2025.
0 Komentar