Notification

×

Iklan

Iklan

Tanda-tanda Suami Belum Dewasa, Meski Usia sudah Menua

Selasa, 22 Juli 2025 | 07.49 WIB Last Updated 2025-07-22T01:28:06Z

Foto, ilustrasi.

Queensha.id - Edukasi Sosial,

Tak sedikit perempuan yang mengeluh dalam diam: "Kenapa suamiku tak berubah juga?" Meski usia pernikahan sudah bertahun-tahun, tapi perilaku pasangan justru semakin terasa kekanak-kanakan. Bukan tanpa sebab, karena kedewasaan dalam rumah tangga bukan diukur dari umur, melainkan dari sikap, tanggung jawab, dan cara menyelesaikan masalah.

Kita sering mendengar ungkapan, “Usia boleh bertambah, tapi kedewasaan adalah pilihan.” Kalimat ini sangat tepat menggambarkan fenomena yang banyak terjadi dalam pernikahan masa kini. Banyak laki-laki merasa sudah cukup dewasa hanya karena sudah menikah atau menjadi kepala keluarga. Namun kenyataannya, justru istri yang lebih banyak memikul beban mental dan emosional dalam rumah tangga.

Berikut ini adalah 10 tanda suami belum dewasa, meski secara usia ia sudah matang:

1. Selalu Mengikutsertakan Orang Tua dalam Masalah Rumah Tangga

Alih-alih menyelesaikan konflik dengan kepala dingin bersama istri, suami yang belum dewasa justru melibatkan orang tua sebagai penengah. Ini membuat rumah tangga tidak mandiri dan mudah dikendalikan oleh pihak luar.

2. Merasa Paling Benar

Suami yang belum dewasa sulit diajak berdiskusi. Baginya, semua pendapat istri adalah serangan. Ia menutup pintu introspeksi, dan setiap kritik dianggap sebagai ancaman terhadap harga dirinya.

3. Enggan Minta Maaf

Sifat egois membuatnya sulit mengakui kesalahan. Ia lebih memilih diam, marah, atau menyalahkan orang lain daripada mengatakan dua kata sederhana: “Maafkan aku.”

4. Mudah Meledak-ledak

Ketidakmampuan mengelola emosi membuat rumah tangga menjadi medan perang. Suami yang belum dewasa cenderung menyikapi persoalan kecil dengan kemarahan besar, bahkan pada hal-hal yang seharusnya bisa dibicarakan baik-baik.

5. Mengulang Kesalahan yang Sama

Janji untuk berubah sering diucapkan, tapi tak pernah ditepati. Istri sudah lelah menunggu perbaikan, tapi sang suami tetap saja mengulangi pola buruk yang sama.

6. Melempar Kesalahan

Saat ada masalah, ia tak mau bertanggung jawab. Bahkan kesalahan pribadinya pun dilemparkan kepada istri atau anak. Istri selalu menjadi kambing hitam atas apa pun yang terjadi.

7. Terlalu Sibuk di Luar Rumah

Nongkrong, hobi, atau teman jadi prioritas. Ia lebih nyaman berada di luar rumah ketimbang di rumah bersama istri dan anak. Kebutuhan emosional keluarga diabaikan.

8. Tak Punya Visi Keluarga

Suami yang dewasa akan bicara tentang masa depan: pendidikan anak, keuangan, rumah, hingga kehidupan spiritual keluarga. Sebaliknya, yang belum dewasa hidup tanpa arah—seadanya saja.

9. Tidak Mau Mengalah

Bagi suami seperti ini, kalah dalam perdebatan artinya kalah sebagai pria. Padahal, dalam rumah tangga, sikap mengalah bukan kelemahan, melainkan bentuk cinta dan kedewasaan.

10. Membuka Aib Keluarga ke Orang Tua

Alih-alih menjaga privasi rumah tangga, ia justru membeberkan semua masalah kepada orang tua atau saudara. Akibatnya, konflik kecil bisa membesar karena terlalu banyak campur tangan luar.


Pada akhirnya, istri hanya ingin merasa aman dan dihargai. Ia bukanlah sosok yang haus perhatian atau pencari masalah, melainkan cerminan dari sikap dan perlakuan sang suami. Jika suami bersikap lembut, istri pun akan lebih tenang. Jika suami menghargai, istri pun akan mencintai dengan sepenuh hati.

Banyak rumah tangga yang retak bukan karena kurang cinta, tetapi karena satu pihak belum siap menjadi dewasa. Dan dalam banyak kasus, kedewasaan itulah yang menjadi kunci utama kebahagiaan keluarga.

Jangan biarkan usia menipu. Dewasa itu bukan soal angka, tapi sikap.

Selasa, 22 Juli 2025.

×
Berita Terbaru Update