Foto, kolase keluarga korban yaitu 5 anak yang ditinggal pergi untuk selamanya. |
Queensha.id - Banyumas,
Duka mendalam menyelimuti keluarga dan warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, usai terjadi kecelakaan tunggal tragis yang merenggut nyawa sepasang suami istri, Riski Gita Romadoni (30) dan Oktaviani Dwi Saputri (29), Rabu dini hari (16/7/2025) sekitar pukul 03.00 WIB. Tragedi ini terjadi di jembatan Kali Menyawaki, wilayah Ketayasa, Kedungrandu, Kecamatan Patikraja.
Keduanya meninggal di lokasi kejadian usai sepeda motor Honda Vario bernomor polisi R 6174 RD yang mereka kendarai menabrak pal atau pembatas jembatan, sebelum akhirnya terjun ke sungai di bawahnya. Ironisnya, pasangan ini baru saja pulang berjualan rokok di sebuah acara hiburan wayang di daerah Banyumas.
Menurut informasi yang dihimpun, pasangan suami istri ini sempat berboncengan melintasi jembatan dari arah selatan menuju utara. Diduga karena kelelahan atau mengantuk, laju kendaraan mereka oleng dan menghantam pembatas jembatan hingga akhirnya terjun ke dalam aliran sungai yang curam dan dalam.
Kanit Gakkum Satlantas Polresta Banyumas, Iptu Susanto, mengungkapkan bahwa korban meninggal di tempat kejadian dengan kondisi yang tragis. “Posisi jasad suami ditemukan mengambang, sedangkan istrinya tersangkut di sela-sela batu sungai. Keduanya mengalami luka berat dan tak tertolong,” ujarnya.
Evakuasi Penuh Tantangan
Proses evakuasi berjalan dramatis dan menegangkan. Lokasi kejadian yang sempit, gelap, serta medan yang curam menyulitkan tim gabungan dari BPBD, kepolisian, dan warga sekitar. Setelah perjuangan panjang, jasad korban berhasil dievakuasi ke atas jalan dan segera dibawa ke RS Margono Soekarjo, Purwokerto, untuk keperluan autopsi dan identifikasi lebih lanjut.
Anak-Anak Jadi Yatim Piatu Seketika
Yang lebih memilukan, pasangan muda ini meninggalkan lima orang anak yang kini harus menanggung duka kehilangan kedua orang tua sekaligus. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan di Desa Kedungwaringin. Nasib kelima anak ini pun kini menjadi sorotan warga dan pemerintah desa setempat.
“Kami sangat terpukul. Mereka orang baik, pekerja keras. Sangat menyedihkan melihat lima anak kecil harus kehilangan ayah dan ibunya dalam sekejap,” ungkap seorang warga dengan nada pilu.
Pihak desa bersama Dinas Sosial dan tokoh masyarakat saat ini sedang berkoordinasi untuk memberikan pendampingan dan bantuan kepada kelima anak yang ditinggalkan, baik secara psikologis maupun kebutuhan dasar.
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan
Hingga kini, penyelidikan atas kecelakaan maut ini masih terus dilakukan. Dugaan awal mengarah pada faktor kelelahan dan mengantuk saat berkendara. Polisi juga akan memeriksa kondisi kendaraan serta kemungkinan adanya faktor penerangan jalan yang minim di lokasi jembatan tersebut.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian saat berkendara, terutama di malam hari dan setelah aktivitas melelahkan.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga almarhum dan almarhumah husnul khotimah, serta anak-anak yang ditinggalkan diberi kekuatan dan perlindungan oleh Allah SWT.”
***
Sumber: BS.
0 Komentar