 |
| Foto, mengatur keuangan. |
Queensha.id - Edukasi Sosial,
Banyak orang bermimpi meraih kebebasan finansial, namun kenyataannya masih banyak yang terjebak di kelas menengah. Bukan semata soal kecilnya penghasilan, melainkan cara mengelola keuangan yang kurang tepat.
Kesalahan-kesalahan sederhana, mulai dari salah memilih investasi hingga kebiasaan hidup konsumtif, sering menjadi batu sandungan. Padahal, memperbaiki pola pikir keuangan bisa membuka jalan menuju kemakmuran.
Berikut tujuh kesalahan finansial yang kerap dilakukan masyarakat kelas menengah, dikutip dari Nasdaq, Senin (18/8/2025).
1. Menghindari Investasi atau Salah Pilih Instrumen
Menurut Taylor Kovar, CEO Kovar Wealth Management, banyak orang enggan berinvestasi karena takut risiko. Kalaupun berinvestasi, tak jarang salah langkah dengan mengikuti tren sesaat tanpa riset.
“Mulailah belajar, diversifikasi portofolio, dan pertimbangkan instrumen jangka panjang seperti reksa dana saham,” ujarnya.
2. Terjebak Inflasi Gaya Hidup
Kenaikan penghasilan seringkali diikuti gaya hidup yang lebih mewah—mobil baru, rumah lebih besar, hingga belanja barang mewah dengan utang.
Kovar menekankan pentingnya hidup sesuai kemampuan dan memprioritaskan tabungan serta dana darurat.
3. Tidak Punya Rencana Jangka Panjang
Banyak orang hanya fokus pada kebutuhan hari ini, lupa merencanakan pensiun atau target keuangan masa depan.
“Semakin cepat mulai menabung untuk masa depan, semakin aman kondisi finansial di usia senja,” kata Kovar.
4. Tidak Mencari Pertumbuhan Pendapatan
Jeff Rose, pendiri Good Financial Cents, mengungkapkan banyak pekerja bertahan di zona nyaman. Padahal, berganti pekerjaan atau aktif mengejar promosi bisa memberi lonjakan gaji signifikan.
“Data menunjukkan pekerja yang pindah kerja bisa naik gaji 10–20 persen, jauh di atas rata-rata kenaikan tahunan 3 persen,” jelasnya.
5. Menabung Tidak Konsisten
Doug Carey dari WealthTrace menegaskan, menabung harus menjadi kebiasaan rutin, bukan sekadar wacana.
“Bunga berbunga dari investasi akan terasa manfaatnya bila dimulai sejak dini,” katanya.
6. Hidup di Luar Kemampuan
Kebiasaan berutang demi gaya hidup hanya akan menjerat di masa depan. Carey menyarankan membuat anggaran ketat, mencatat pengeluaran, dan fokus melunasi utang berbunga tinggi.
7. Minim Literasi Keuangan
Kesalahan terbesar justru datang dari kurangnya pengetahuan. Carey menyarankan masyarakat lebih aktif membaca buku, mengikuti kursus, atau mengakses blog tentang keuangan.
“Semakin paham tentang pengelolaan uang, semakin kecil kemungkinan terjebak dalam kesalahan finansial,” tegasnya.
Kesimpulannya, kekayaan bukan hanya soal seberapa besar penghasilan, melainkan seberapa bijak mengelola uang. Dengan disiplin, pengetahuan, dan strategi yang tepat, jalan keluar dari “jebakan kelas menengah” bisa terbuka lebar.
***
Sumber: BS.
