Notification

×

Iklan

Iklan

Bahasa Cinta dalam Ciuman dan Sentuhan: Antara Romantisme, Edukasi Sosial, dan Pandangan Islam

Selasa, 05 Agustus 2025 | 11.45 WIB Last Updated 2025-08-05T05:24:40Z

Foto, ilustrasi.

Queensha.id - Edukasi Sosial,


Di tengah derasnya arus media sosial yang membagikan ungkapan cinta dengan berbagai ekspresi, sebuah unggahan dari akun Facebook bernama Rahma Fitri mencuri perhatian warganet. Dalam unggahannya, Rahma membagikan arti dari berbagai jenis ciuman dan sentuhan dalam hubungan romantis, seperti ciuman di dahi yang berarti “semoga kita bersama selamanya,” hingga memeluk di pinggang yang ditafsirkan sebagai “aku terlalu mencintaimu untuk membiarkanmu pergi.”


Unggahan ini bukan hanya sekadar romantis, tetapi juga menyentuh sisi psikologis dan sosial dalam bahasa cinta yang makin sering dibicarakan di ruang digital. Namun di balik romantisme tersebut, muncul pula pertanyaan besar: Bagaimana pandangan Islam terhadap ekspresi cinta seperti ini? Dan, bagaimana masyarakat bisa menyikapinya secara bijak?



Bahasa Cinta: Lebih dari Sekadar Kata


Dalam psikologi sosial, bahasa cinta (love languages) merupakan cara seseorang mengekspresikan dan menerima kasih sayang. Gary Chapman dalam bukunya The 5 Love Languages menyebutkan bahwa setiap individu memiliki cara utama dalam menerima cinta, mulai dari kata-kata afirmasi, sentuhan fisik, hingga waktu berkualitas.


Unggahan Rahma Fitri memperluas konsep ini melalui makna simbolik dari berbagai bentuk sentuhan, seperti ciuman di pipi, genggaman erat, hingga tatapan mata. Ini seolah menunjukkan bahwa cinta bukan sekadar perasaan, tetapi juga komunikasi tanpa kata yang bisa membangun atau merusak hubungan.



Perspektif Sosial: Romantisme yang Perlu Edukasi


Namun demikian, tak semua ekspresi cinta cocok diterapkan begitu saja tanpa mempertimbangkan konteks budaya, usia, dan status hubungan.


Menurut psikolog keluarga, banyak remaja saat ini mengalami salah kaprah dalam mengekspresikan cinta. Konten seperti ini bisa jadi bermanfaat untuk pasangan sah, namun bisa menyesatkan jika dikonsumsi bebas oleh kalangan pelajar yang belum matang secara emosional.


“Romantisme tanpa kontrol bisa membuka celah bagi hubungan yang tidak sehat. Sentuhan bukan sekadar fisik, tapi menyimpan risiko emosional dan moral jika dilakukan sembarangan,” ujar Dita Kusumawardhani, psikolog dari Jepara Family Center.



Pandangan Islam: Antara Etika dan Batasan


Dalam perspektif Islam, ekspresi cinta melalui ciuman dan sentuhan fisik hanya diperbolehkan dalam ikatan pernikahan yang sah. Di luar itu, tindakan seperti ciuman di bibir atau pelukan erat dianggap haram karena termasuk dalam perbuatan yang bisa mendekati zina.


Al-Qur'an dalam Surah Al-Isra ayat 32 menegaskan:


“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”


Cinta dalam Islam bukan sesuatu yang ditekan atau ditolak, tetapi diarahkan. Islam mengajarkan bahwa cinta adalah anugerah, tetapi harus dijaga dalam batasan syariat agar tidak melukai diri sendiri maupun orang lain.


Ustadz Ahmad Faiz, dai muda asal Jepara, menegaskan:


“Islam bukan agama yang anti cinta. Tapi cinta harus dijaga dalam bingkai halal. Ciuman dan sentuhan yang disebutkan dalam unggahan itu bisa sangat indah, jika dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah. Tapi kalau dilakukan di luar nikah, itu adalah pintu maksiat.”



Cinta Itu Indah, Jika Disalurkan dengan Benar


Unggahan viral seperti yang dibagikan oleh Rahma Fitri menunjukkan betapa besar keinginan manusia untuk mencintai dan dicintai. Namun, cinta bukan hanya soal perasaan. Ia juga membutuhkan komitmen, tanggung jawab, dan kesadaran akan batasan.


Cinta itu anugerah, tapi tanpa adab dan aturan, cinta bisa berubah menjadi sumber penyesalan.


Bagi masyarakat, penting untuk terus mengedukasi generasi muda agar memahami bahwa ekspresi cinta bukan hanya soal romantisme fisik, tetapi juga tentang kesetiaan, perjuangan, dan kedewasaan. Dan bagi umat Islam, jalan terbaik untuk mengekspresikan cinta adalah dengan memuliakan ikatan pernikahan dan tempat di mana semua bentuk ciuman, pelukan, dan tatapan bisa menjadi ibadah yang berpahala.


***

Reporter: Tim Redaksi Queensha Jepara
Selasa, 5 Agustus 2025

×
Berita Terbaru Update