Foto, sebuah lukisan dari seorang murid SD. |
Sebuah kisah inspiratif dari lingkungan sekolah dasar memberikan pelajaran berharga tentang kritik dan solusi.
Seorang murid SD, dengan penuh kebanggaan, memajang lukisan terbaiknya di etalase umum sekolah. Ia menempelkan sebuah catatan di bawahnya:
“Barangsiapa yang menemukan kesalahan pada lukisan ini, mohon diberi tanda dengan menggunakan tinta merah.”
Namun, sore harinya ia terkejut. Lukisan yang ia banggakan sudah dipenuhi coretan merah di berbagai bagian, sampai-sampai bentuk aslinya tak lagi dikenali.
Merasa kecewa, ia pun mengadu kepada gurunya. Sang guru yang bijak memberikan saran baru:
“Besok, pasang kembali lukisan itu. Tapi tulis kalimat ini: Barangsiapa yang menemukan kesalahan pada lukisan ini, mohon gunakan kuas yang telah tersedia untuk memperbaiki.”
Keesokan harinya, anak itu memajang kembali lukisan tersebut sesuai nasihat sang guru. Dari jauh, ia mengamati. Hingga sore tiba, tak satu pun siswa mencoba memperbaiki lukisan itu.
Makna yang Tersirat
Sang guru kemudian menjelaskan,
“Orang yang mampu mencari dan menemukan kesalahan itu banyak sekali. Tapi orang yang mau memperbaiki dan memberikan solusi sangatlah jarang.”
Kisah ini menjadi cermin bagi kehidupan kita. Dalam media sosial, pekerjaan, bahkan lingkungan keluarga, kritik sering dilontarkan dengan mudah. Namun, membantu mencari jalan keluar membutuhkan niat, empati, dan kerja nyata.
***
Sumber: BS.