Foto, kolase. Bripka Rian Fardiansyah bersama keluarga. |
Queensha.id - Bangka Belitung,
Di balik seragamnya sebagai anggota Satuan Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polda Bangka Belitung, Bripka Rian Fardiansyah menyimpan kisah yang menginspirasi. Usai bertugas menjaga keamanan, ia berganti kostum menjadi badut dan pesulap yang merupakan pekerjaan sampingan yang dijalaninya dengan penuh kebanggaan.
Rian mengaku tak pernah malu mengenakan wig warna-warni dan riasan tebal. Bagi pria yang sudah mengabdi sejak 2008 ini, profesi badut bukan sekadar cara menambah penghasilan, tetapi juga bentuk pengabdian sosial. Ia kerap menghibur anak-anak panti asuhan secara gratis, sambil menyelipkan pesan edukasi tentang keselamatan berkendara, bahaya merokok, hingga pentingnya pola hidup sehat.
“Saya ingin membahagiakan anak-anak. Kalau mereka tertawa, saya ikut bahagia. Sekalian bisa memberi pesan positif,” ujar Rian.
Profesi ini pernah ia jalani sejak beberapa tahun lalu, lalu sempat berhenti pada 2019. Awal 2025, ia kembali menghidupkan panggungnya. Sekali tampil, ia mendapatkan bayaran Rp300.000–Rp350.000, yang ia tabung bersama sang istri. Tujuannya jelas: mewujudkan mimpi berangkat haji. Meski jadwal keberangkatannya baru tiba pada 2051, semangatnya tak pernah surut.
Rian menegaskan, pekerjaan sampingan ini tak mengganggu tugasnya sebagai polisi. Ia hanya menerima undangan di hari libur atau akhir pekan.
Kisah Bripka Rian menjadi pengingat bahwa tidak ada pekerjaan yang memalukan selama dilakukan dengan niat baik, kejujuran, dan tujuan mulia. Di matanya, seragam polisi dan kostum badut sama-sama menjadi sarana untuk mengabdi—satu menjaga keamanan, satu lagi menjaga senyum anak-anak.
***
Sumber: MM.
Queensha Jepara – 12 Agustus 2025