 |
| Foto, ilustrasi suami istri yang merasa bosan. |
Queensha.id - Edukasi Sosial,
Dalam dinamika hubungan, terutama dalam pernikahan atau hubungan jangka panjang, rasa bosan atau jenuh adalah hal yang lumrah. Banyak orang mungkin pernah merasakannya: tiba-tiba merasa malas berbicara, enggan berdekatan, bahkan muncul keinginan untuk menyudahi hubungan yang telah dibina bertahun-tahun.
Fenomena ini kembali jadi sorotan setelah sebuah unggahan dari akun Facebook bernama Rahma Fitri viral karena menyuarakan realita emosional yang kerap terjadi, namun jarang disuarakan secara jujur.
Dalam tulisannya, ia menegaskan bahwa bosan itu manusiawi, namun yang tidak wajar adalah meladeni rasa bosan itu dengan berpaling kepada orang baru. Ia mengingatkan, “Ingat perjuanganmu. Bagaimana kamu mendekatinya, mendapatkan hatinya, dan melewati suka duka bersama.”
Unggahan ini menyentuh banyak hati netizen karena begitu relate dengan kondisi banyak pasangan masa kini yang mudah tergoda oleh "perhatian baru", terutama di era media sosial dan komunikasi instan.
Perspektif Psikologis: Bosan Itu Sinyal, Bukan Akhir
Menurut Psikolog Keluarga, Dr. Nurhayati S.Psi., M.Psi., rasa jenuh dalam hubungan adalah sinyal emosional yang mengindikasikan perlunya perbaikan dalam pola komunikasi dan perhatian.
“Ketika seseorang merasa bosan, bukan berarti cinta hilang. Bisa jadi yang hilang hanya variasi dalam kebersamaan. Yang dibutuhkan bukan pasangan baru, tapi cara baru untuk menyegarkan hubungan,” jelasnya.
Pandangan Islam: Jenuh Bukan Alasan untuk Menghancurkan Ikatan Suci
Dalam Islam, pernikahan adalah ibadah dan amanah. Allah SWT berfirman dalam QS Ar-Rum ayat 21:
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang…"
Artinya, cinta dan kasih sayang bisa saja mengalami pasang surut. Tapi bukan untuk diputuskan, melainkan untuk dirawat.
Solusi Islami Saat Rasa Bosan Mendera:
-
Perbanyak Komunikasi Hati ke Hati
Bicarakan perasaan tanpa menyalahkan. Jangan simpan sendiri hingga meledak jadi kemarahan. -
Segarkan Aktivitas Bersama
Coba hal baru bersama pasangan: memasak, jalan-jalan, atau ibadah bareng seperti qiyamul lail dan kajian. -
Ingat Niat Awal dan Perjuangan
Ingat kembali mengapa dulu memilihnya. Jangan korbankan hubungan panjang hanya karena emosi sesaat. -
Cari Nasihat Ulama atau Konselor Islami
Kadang kita butuh sudut pandang luar untuk melihat akar masalah sebenarnya. -
Berdoa dan Beristighfar
Rasa jenuh bisa jadi godaan dari setan untuk merusak rumah tangga. Dekatkan diri kepada Allah.
Rasa bosan itu manusiawi, tapi kesetiaan adalah pilihan sadar yang hanya dimiliki oleh mereka yang dewasa dan bertanggung jawab dalam mencintai. Jangan sia-siakan orang yang tetap bertahan meski tahu semua kekurangan kita.
Perasaan bisa berubah, tapi nilai perjuangan tetap abadi.
***
Ditulis oleh Redaksi Queensha Jepara
Selasa, 5 Agustus 2025
