Kekecewaan masyarakat Jepara kembali mencuat terkait gaya hidup dan fasilitas mewah yang diterima para anggota DPRD setempat. Alih-alih memperjuangkan kepentingan rakyat, sebagian warga menilai wakil rakyat justru sibuk mengamankan kenyamanan pribadi dengan dalih “tugas kedewanan”.
Di media sosial, banyak warganet menyuarakan sindiran tajam. Mereka menilai, sikap DPRD yang belakangan ini menikmati kenaikan tunjangan tanpa penjelasan transparan, semakin memperlebar jurang antara janji politik dan kenyataan.
“Katanya mewakili masyarakat, aaah tukang ngibul,” ujar salah satu warga Jepara, Sabtu (7/9/2025).
Unggahan warga lainnya menyoroti sarkasme yang kini ramai diperbincangkan:
“Mau jalan-jalan ke luar negeri sudah diwakilkan, mau kaya sudah diwakilkan, mau punya mobil mewah sudah diwakilkan, mau gaji besar sudah diwakilkan.”
Menurut sejumlah warga, pola yang terlihat begitu jelas. Para wakil rakyat kerap menampilkan citra seolah-olah memperjuangkan kepentingan masyarakat, namun pada akhirnya yang naik justru berbagai jenis tunjangan dan fasilitas dewan.
“Pura-pura bantu masyarakat, pura-pura bela masyarakat. Tapi ujung-ujungnya tunjangan naik lagi. Kami kecewa berat,” keluh seorang pedagang di Pasar Jepara.
Gelombang kekecewaan ini muncul di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih sulit. Kenaikan harga kebutuhan pokok serta seretnya daya beli rakyat dinilai tidak sebanding dengan kebijakan anggaran yang justru semakin memanjakan pejabat publik.
***
