Foto, Ning Umi Laila Pendakwah cantik asal Surabaya. |
Queensha.id - Surabaya,
Di tengah arus dakwah digital yang kian ramai, nama Ning Umi Laila mencuri perhatian publik. Perempuan kelahiran Surabaya, 8 Agustus 2000 ini dikenal sebagai salah satu penceramah muda dengan gaya penyampaian yang segar, komunikatif, dan dekat dengan generasi milenial.
Putri sulung pasangan almarhum KH Edy Rahmatullah—akrab disapa Kiai Granat—dan Sulastri ini tumbuh dalam lingkungan keluarga agamis. Sang ayah merupakan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya sekaligus tokoh yang disegani di Jawa Timur, sementara sang ibu juga aktif berdakwah. Namun, keduanya tidak pernah memaksa Umi Laila untuk menapaki jalur yang sama.
Awal Perjalanan Dakwah
Sejak kecil, Umi Laila sudah akrab dengan lingkungan pesantren. Pendidikan agamanya dimulai sejak TK atau raudhatul athfal, dan di usia kelas 4 SD ia sudah terbiasa melantunkan selawat. Pendidikan menengahnya ia tempuh di SMP Mambaul Hisan Sidayu dan SMA Mambaus Sholihin Suci Manyar, Gresik, sembari memperdalam ilmu agama di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo Simo, Surabaya.
Niat berdakwah baru muncul ketika sang ibu terserang stroke saat ia duduk di bangku kelas 2 SMP. Demi menjaga kesinambungan dakwah, ia berduet dengan ayahnya mengisi pengajian di berbagai majelis taklim. Sambutan hangat jamaah membuatnya mantap melanjutkan kiprah di dunia dakwah.
“Awalnya tidak terpikir menjadi pendakwah. Tapi Allah beri jalan lewat ujian keluarga,” ungkapnya dalam sebuah wawancara.
Menjaga Warisan dan Mengembangkan Dakwah Digital
Setelah sang ayah wafat, Umi Laila memikul tanggung jawab besar: merawat ibu yang sakit, mengasuh adik-adiknya, melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, sekaligus mengelola Pondok Pesantren Rahmatullah peninggalan ayahnya.
Di tengah kesibukan tersebut, ia merambah dunia dakwah digital. Melalui kanal YouTube, Instagram, dan TikTok, Umi Laila menghadirkan ceramah yang dikemas ringan namun tetap sarat makna. Gaya komunikasinya yang lugas dan modern membuatnya digandrungi oleh anak muda.
Popularitasnya kian meningkat setelah ia menjadi pengisi acara religi “Bunga-Bunga Hati” di RCTI. Keberaniannya menggabungkan metode dakwah konvensional dan digital menjadi salah satu ciri khas yang membedakannya dari dai-daiyah muda lainnya.
Sosok yang Menginspirasi
Di balik ceramah yang penuh motivasi, Umi Laila dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan hangat. Ia sering menyampaikan pesan tentang kesabaran, pentingnya berbakti kepada orang tua, dan menghindari perpecahan di tengah masyarakat.
Bagi banyak orang, Umi Laila bukan hanya seorang pendakwah muda, tetapi juga teladan tentang bagaimana iman, tanggung jawab keluarga, dan adaptasi zaman bisa berjalan beriringan.
***
Sumber: BS.