Notification

×

Iklan

Iklan

Pedagang Asongan Tewas Tabrak Truk di Demak, Diduga Kelelahan Usai Berjualan di Demo Pati

Kamis, 14 Agustus 2025 | 19.56 WIB Last Updated 2025-08-14T12:58:02Z

Foto, lokasi kejadian kecelakaan di Demak.

Queensha.id - Demak,


Tragedi menimpa Muhammad Fajri Fauzan (15), pedagang asongan asal Kota Semarang. Remaja yang masih berstatus pelajar itu meninggal dunia setelah motor yang dikendarainya menabrak truk dump terparkir di bahu Jalan Pantura, Desa Cangkring, Karanganyar, Kabupaten Demak, Rabu (13/8/2025) pukul 13.15 WIB.


Fajri ditemukan tak bernyawa, terjepit di kolong belakang truk berplat nomor K 9582 UK. Ibunya, Sri Suwarti (43), yang ikut dibonceng, tergeletak di samping ban truk dengan luka parah. Ia langsung dilarikan ke RS Mardirahayu, Kudus, untuk mendapatkan perawatan.


Di lokasi kejadian, terlihat sosis goreng, aneka snack, dan papan penjual es berserakan di jalan. Barang-barang itu adalah dagangan Fajri dan ibunya yang sehari-hari berjualan keliling.



Dugaan Kelelahan Usai Berdagang di Demo Pati


Kanit Gakkum Satlantas Polres Demak, Iptu Bambang Susilo, membenarkan informasi bahwa korban baru saja pulang dari berdagang di Pati saat terjadi kecelakaan.


“Iya, info dari teman-teman sesama pedagang, mereka kecapekan habis berdagang di Pati,” kata Bambang melalui pesan singkat, Rabu sore.


Menurut Bambang, motor Honda Beat berpelat H 5800 UF yang dikendarai Fajri melaju dari arah Kudus menuju Semarang. Sesampainya di lokasi, Fajri diduga kehilangan konsentrasi sehingga menabrak bagian belakang truk yang terparkir di bahu jalan.


Akibat benturan keras, Fajri mengalami cedera kepala berat dan meninggal di tempat. Sementara ibunya mengalami cedera kepala ringan.


“Jenazah dirawat di RSUD Sunan Kalijaga Demak,” ujar Bambang.



Rekan Pedagang: Awalnya Tak Percaya


Kabar duka ini mengagetkan sesama pedagang asongan. Duwik (36), rekan korban, mengaku awalnya tak percaya bahwa yang mengalami kecelakaan adalah Fajri.


“Ciri-cirinya kenal. Setiap hari ketemu. Itu kan sama ibunya, ibunya saya kenal. Ibunya kurus,” ujarnya saat ditemui di lokasi setelah proses evakuasi.


Hal serupa diungkapkan Bowo, pedagang yang juga baru pulang dari berdagang di Pati. Ia mengatakan dirinya pun mengalami kelelahan karena belum tidur semalaman.


“Saya sama belum tidur,” ucapnya.



Jalan Panjang Perjuangan Hidup


Fajri bukan hanya pelajar, tapi juga tulang punggung membantu ibunya mencari nafkah. Mereka biasa berjualan keliling di berbagai lokasi, termasuk di tengah keramaian acara atau demonstrasi, demi mendapatkan penghasilan tambahan.


Namun, perjalanan pulang dari Pati pada hari itu menjadi perjalanan terakhir bagi Fajri. Kelelahan dan minimnya istirahat diduga menjadi salah satu faktor yang memperburuk konsentrasi di jalan, hingga berujung pada tragedi maut.


***

Sumber: Kps.

×
Berita Terbaru Update