Foto, rumah artis dan anggota DPR RI, Nafa Urbach setelah dijarah oleh massa. |
Queensha.id - Tangerang Selatan,
Rumah artis sekaligus anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Nafa Urbach, di kawasan elit Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, menjadi sasaran penjarahan massa pada Minggu (31/8/2025) dini hari sekitar pukul 04.45 WIB. Peristiwa ini terjadi di tengah gelombang kemarahan publik terhadap sejumlah pejabat dan publik figur.
Kronologi Penjarahan
Menurut keterangan saksi, sekitar 20 orang mendatangi kediaman Nafa Urbach dengan menggunakan sepeda motor. Mereka merangsek masuk ke dalam rumah dan menjarah sejumlah barang berharga, mulai dari televisi, pakaian, hingga peralatan rumah tangga.
“Mereka masuk cepat, lalu bawa keluar barang-barang ke motor. Semua sudah bubar dalam waktu kurang dari 15 menit,” ujar seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Penjarahan rumah Nafa Urbach terjadi bersamaan dengan aksi serupa yang menimpa kediaman pejabat lain, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta anggota DPR Eko Patrio dan Uya Kuya. Gelombang aksi massa ini disebut sebagai puncak kemarahan publik atas sikap sejumlah pejabat yang dinilai tidak sensitif terhadap penderitaan rakyat, terutama setelah adanya polemik kenaikan tunjangan DPR.
Permintaan Maaf Tak Meredam Massa
Sehari sebelum kejadian, Sabtu (30/8/2025), Nafa Urbach sempat mengunggah video permintaan maaf melalui akun Instagram pribadinya. Dalam video itu, ia menyatakan penyesalan atas ucapannya yang dianggap menyinggung masyarakat.
Namun, permintaan maaf tersebut tidak cukup untuk meredakan situasi. Massa tetap mendatangi rumahnya keesokan harinya dan melakukan penjarahan. Hingga berita ini diturunkan, pihak Nafa Urbach maupun keluarganya belum memberikan keterangan resmi terkait kondisi rumah maupun keberadaan mereka saat kejadian berlangsung.
Dampak dan Tindakan Polisi
Kapolres Tangerang Selatan, Kombes Pol Andri Gunawan, menyatakan pihaknya sudah menurunkan tim penyidik untuk menyelidiki kasus ini.
“Tim gabungan sudah dikerahkan. Kami akan identifikasi pelaku melalui rekaman CCTV dan keterangan saksi di lapangan. Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak bertindak anarkis,” kata Andri.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi pejabat maupun publik figur agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan publik. Dalam situasi sosial yang sensitif, komentar yang tidak empatik dapat memicu kemarahan massa dan berdampak serius.
***