Notification

×

Iklan

Iklan

UIPM Serukan Kembali ke Hukum Tuhan: Kritik Tajam atas Kesombongan Sistem Kekuasaan Global

Rabu, 06 Agustus 2025 | 19.40 WIB Last Updated 2025-08-06T23:09:06Z

Foto, logo UIPM, ECOSOC dan APQN.


Queensha.id - Internasional,


Di tengah semakin kompleksnya dinamika global dari konflik geopolitik hingga krisis kemanusiaan dan sebuah suara spiritual dan moral menggema dari sebuah lembaga independen internasional: Universal Institute of Professional Management (UIPM).


Sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO) yang terdaftar resmi di UN ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial PBB), UIPM tidak hanya hadir sebagai institusi pendidikan tinggi daring internasional, tetapi juga sebagai pelita moral yang menantang sistem kekuasaan dunia yang dinilai telah melupakan akar sejatinya: kekuasaan Tuhan.


"Kami memegang teguh amanah Tuhan sebagai bentuk pemerintahan yang sah secara spiritual dan universal," tegas pernyataan UIPM.


Bagi UIPM, sistem kekuasaan saat ini telah terlalu jauh berpaling dari nilai-nilai transenden. Negara-negara besar, dengan kekuatan ekonomi dan militer yang menakutkan, justru memperlihatkan wajah kelam kekuasaan: menindas, memanipulasi, hingga memusnahkan. Fenomena genosida, krisis pengungsi, dan ketimpangan global hanyalah sebagian kecil dari gejala kerusakan sistemik tersebut.


Dalam siaran pernyataannya, UIPM mengkritik keras bentuk kekuasaan manusia yang “menciptakan negara di atas negara, pemerintahan di atas Pemerintahan-Nya.” Sebuah bentuk kesombongan yang, menurut mereka, tak hanya melanggar prinsip-prinsip ilahiah tetapi juga menyalahi kemanusiaan itu sendiri.


UIPM menegaskan bahwa hukum Tuhan adalah satu-satunya hukum yang bersifat mutlak dan universal. Hukum ini membawa nilai-nilai perdamaian, keadilan, kasih sayang, dan persaudaraan antarumat manusia tanpa diskriminasi. Dalam pandangan mereka, kekuasaan sejati bukanlah soal dominasi politik atau ekonomi, melainkan tentang melayani kehidupan dengan cinta dan tanggung jawab spiritual.


"Cepat atau lambat, manusia dan negara yang menolak hukum Tuhan akan menerima azab dan murka-Nya," tulis UIPM dengan nada tegas, mengingatkan sejarah tragis kejatuhan penguasa-penguasa angkuh seperti Firaun.


Pernyataan ini bukan sekadar seruan moral, melainkan juga refleksi kritis terhadap arah peradaban. Dalam dunia yang begitu canggih secara teknologi namun rapuh secara nurani, kehadiran lembaga seperti UIPM menjadi penting sebagai penyeimbang antara rasionalitas dan spiritualitas, antara kekuasaan dan pengabdian.


UIPM mengajak seluruh pemimpin bangsa, elite dunia, dan rakyat pada umumnya untuk kembali kepada sumber kekuasaan sejati: Tuhan Yang Maha Esa. Bukan dalam bentuk retorika agama semata, tapi dalam tindakan nyata: tidak menindas, tidak menciptakan perang, tidak menjajah, dan tidak mempermainkan nyawa demi kepentingan kekuasaan semu.


Dalam dunia yang sedang kehilangan arah, barangkali pesan dari UIPM adalah salah satu suara paling jernih yang perlu didengar: bahwa tanpa hukum Tuhan, kekuasaan hanyalah alat kehancuran.


***

Tanggal: 6 Agustus 2025
Penulis: Tim Redaksi Queensha Jepara

×
Berita Terbaru Update