Notification

×

Iklan

Iklan

Yayasan Pelestari Ukir Jepara Usulkan Pameran Nasional untuk Tukang Ukir

Minggu, 24 Agustus 2025 | 07.36 WIB Last Updated 2025-08-24T00:38:36Z

Foto, Ketua Yayasan Pelestari Ukir Jepara, Hadi Priyanto, Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha dan lainnya.

Queensha.id - Jepara,


Upaya mengangkat derajat pengrajin ukir agar lebih berdaya dan sejahtera kembali disuarakan dari Bumi Kartini. Yayasan Pelestari Ukir Jepara mengusulkan kepada Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, agar pemerintah memfasilitasi even pameran nasional khusus bagi tukang ukir Jepara.


Ketua Yayasan Pelestari Ukir Jepara, Hadi Priyanto, menegaskan bahwa pameran tersebut sangat penting untuk membuka ruang kreativitas sekaligus mempertemukan pengrajin dengan para pengusaha dan pasar.


“Selama ini karya pengrajin ukir Jepara sudah banyak yang menembus pasar ekspor. Namun, sayangnya, nama mereka tidak dikenal. Karena itu kami berharap Kementerian Kebudayaan berkenan memfasilitasi pameran khusus tukang ukir. Rencananya bisa digelar pada 2026, bertepatan dengan Hari Ukir atau momentum lain yang tepat,” jelas Hadi dalam audiensi dengan Wamenbud Giring, pekan lalu.


Dalam audiensi itu, Hadi turut didampingi jajaran pengurus yayasan, antara lain Sutarya, Kus Haryadi, Fakhriun Na’am, dan Amaliyatul Hidayah.



Tantangan Regenerasi dan Pendidikan Mengukir


Wakil Ketua Yayasan, Sutarya, menambahkan bahwa pelestarian seni ukir bukan hanya soal pameran, tetapi juga soal regenerasi. Ia menyoroti minimnya tenaga pendidik yang kompeten dalam bidang ukir.


“Tidak banyak guru yang benar-benar mampu mengajarkan keterampilan mengukir. Idealnya, ada satu guru yang kompeten di setiap sekolah. Karena itu kami berharap Kementerian Kebudayaan maupun Kementerian Pendidikan bisa ambil peran dalam mencetak guru-guru ukir,” ujar Sutarya.



Dukungan dari Wamenbud Giring Ganesha


Menanggapi usulan itu, Wamenbud Giring Ganesha menyambut positif dan menegaskan dukungan pemerintah. Ia menekankan bahwa strategi pemajuan kebudayaan mencakup empat aspek: pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan.


“Pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan bertujuan memperkuat ekosistem kebudayaan. Sementara pembinaan fokus pada peningkatan kapasitas SDM dalam ekosistem itu,” jelasnya.


Giring juga meminta Yayasan Pelestari Ukir segera menyusun proposal resmi dan berkoordinasi dengan Menteri Kebudayaan serta Bupati Jepara.


Lebih jauh, ia mendukung rencana deklarasi Hari Ukir sebagai momentum kebangsaan. “Seperti Hari Wayang dan Hari Batik yang sudah diakui secara nasional, Hari Ukir juga bisa menjadi gerakan bersama dalam pelestarian seni ukir. Apalagi ukir Jepara telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dan sedang diusulkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia,” pungkas Giring.


Dengan adanya dukungan pemerintah, diharapkan langkah besar ini dapat menjadi tonggak bagi tukang ukir Jepara untuk naik kelas, dikenal dunia, dan semakin menyejahterakan kehidupannya.


***

×
Berita Terbaru Update