| Foto, Arzha Dwi Afdillah. |
Queensha.id - Jepara,
Prestasi membanggakan diraih oleh Arzha Dwi Afdillah, siswa SDN 3 Kawak, Kecamatan Pakis Aji. Ia berhasil menyabet Juara I Semarak Budaya Lomba Ukir Tingkat Kabupaten Jepara 2025 yang digelar pada 30 Agustus 2025 di Pantai Kartini Jepara.
Dalam lomba yang diikuti sekitar 138 peserta, Arzha tampil menonjol dan berhasil mengungguli para pesaingnya. Atas prestasinya, ia berhak mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp1,2 juta, tropi, serta piagam penghargaan dari Bupati Jepara. Penyerahan hadiah dijadwalkan berlangsung Kamis (11/9/2025) di Gedung Shima Jepara, dan akan diberikan langsung oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat bersama Bupati Jepara H. Witiarso Utomo.
Prestasi yang Konsisten
Bagi putra pasangan Yateman dan Suim Khoiriyah yang tinggal di Desa Kawak RT 05/01, capaian ini bukan yang pertama. Sebelumnya, Arzha pernah meraih Juara 3 Lomba Seni Ukir FLS2N tingkat Kecamatan Pakis Aji, serta Juara 2 lomba MAPSI tingkat kecamatan untuk kategori sholat dan wudhu.
Darah seni Arzha mengalir dari ibunya, Suim Khoiriyah, seorang tukang ukir sekaligus pembuat rekal. Sang ayah, Yateman, bekerja sebagai tukang kayu. Sementara keahlian ukir Arzha semakin terasah berkat bimbingan pamannya, Sabar Muji, seorang tukang ukir dari Desa Kawak yang dikenal telaten melatih anak-anak. Sejak duduk di bangku kelas 5 SD, Arzha rutin berlatih hingga kini sudah mampu membantu ibunya mengukir rekal.
Jepara Melahirkan Generasi Ukir
Menariknya, anak Sabar Muji yang bernama Rio Cahaya Ramadhan, juga sukses menorehkan prestasi serupa. Rio yang kini duduk di kelas VII SMPN 1 Mlonggo berhasil meraih Juara I Lomba Ukir Semarak Budaya tingkat SMP Kabupaten Jepara.
Kepala SDN 3 Kawak, Umrotin, S.Pd., M.Pd, mengaku bangga atas pencapaian muridnya. “Prestasi ini berkat dukungan para guru, di antaranya M. Ibnu Syaifudin dan Khofiz Synta Ursila, serta orang tua murid, khususnya Pak Sabar Muji yang dengan sabar melatih anak-anak,” ujarnya.
Namun, Umrotin mengungkapkan bahwa sekolahnya masih menghadapi keterbatasan fasilitas. “Sampai saat ini kami belum memiliki inventaris mengukir. Kami masih memakai tatah milik Rio Ramadhan yang tahun 2023 lalu masuk 10 besar pelatihan mengukir Disdikpora di SMKN 2 Jepara, serta tatah milik Pak Sabar Muji,” ungkapnya terus terang.
Harapan untuk Fasilitas
Umrotin berharap adanya perhatian dari berbagai pihak untuk membantu menyediakan peralatan mengukir bagi siswa berbakat. “Bantuan pahat dan peralatan ukir sangat kami butuhkan. Dengan fasilitas memadai, anak-anak akan lebih termotivasi untuk berlatih. Kami ingin seni ukir, sebagai identitas Jepara, tetap hidup dan diwariskan melalui generasi muda,” tegasnya.
Dengan lahirnya talenta-talenta seperti Arzha dan Rio, seni ukir khas Jepara diyakini akan terus lestari, sekaligus mengharumkan nama daerah di kancah yang lebih luas.
***
Sumber: Hadepe/SB.