Foto, ilustrasi informasi dan himbauan. |
Queensha.id - Jepara,
Praktik perdukunan masih saja ditemukan di sejumlah wilayah, termasuk di Jepara. Meski zaman sudah modern, sebagian masyarakat masih tergoda mendatangi dukun untuk mencari jalan keluar atas berbagai persoalan hidup. Namun, di balik itu, terdapat ciri-ciri khusus yang membedakan dukun dari pengobatan yang benar.
Tanda-Tanda Umum Dukun
Berdasarkan keterangan para tokoh agama, dukun biasanya memiliki beberapa ciri khas dalam praktiknya:
-
Menyeru Selain Allah.
Dukun kerap meminta pertolongan kepada jin, setan, atau arwah leluhur. Tindakan ini jelas bukan cara islami dalam mencari solusi. -
Menggunakan Mantra.
Mereka membaca kalimat atau mantra dengan bahasa yang tidak jelas, yang sulit dipahami oleh masyarakat awam. -
Meminta Benda Pasien.
Seperti rambut, kuku, pakaian, hingga foto pasien dijadikan “media” untuk praktik sihir. -
Menanyakan Nama Ibu.
Dukun hampir selalu menanyakan nama ibu kandung pasien sebagai bagian dari ritual mistis. -
Mengabarkan Hal Gaib.
Mereka sering mengaku mengetahui masa depan, keberadaan barang hilang, hingga rahasia hidup seseorang. -
Memberikan Jimat.
Jimat, kertas bertuliskan simbol aneh, atau benda tertentu kerap diberikan untuk dipakai, disimpan, atau bahkan ditanam. -
Melakukan Ritual Aneh.
Mulai dari membakar dupa, menyuruh pasien meminum air dari bejana bertulisan tertentu, hingga mandi dengan air tujuh sumur. -
Mengaku Didampingi Jin atau Qarin.
Banyak dukun yang menyebut dirinya memiliki jin atau qarin yang selalu membantu mereka. -
Menggunakan Nama Gelaran.
Tidak jarang mereka menamai diri dengan gelar aneh yang terkesan sakral atau berwibawa.
Suara Warga di Jepara
Seorang warga asal Kecamatan Mayong, Jepara, mengaku pernah ditawari jimat oleh seseorang yang disebut dukun.
“Awalnya saya tidak percaya, tapi karena ingin tahu, saya coba. Ternyata tidak ada hasil, malah bikin saya takut sendiri,” ujar Sunarto (41), Selasa (9/9/2025).
Hal senada juga diungkapkan oleh Nur Aini (35), warga Desa Tahunan.
“Dukun itu kelihatannya bisa membantu, tapi sebenarnya bikin orang tambah jauh dari Allah. Banyak yang akhirnya menyesal setelah terjebak,” ungkapnya.
Pandangan Islam
Dalam Islam, praktik perdukunan jelas dilarang. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa saja yang mendatangi dukun dan mempercayai ucapannya, maka salatnya tidak diterima selama 40 hari. Bahkan, mempercayai ramalan dukun dianggap sebagai bentuk kesyirikan karena menduakan Allah dalam urusan gaib.
Ustaz Ahmad Zainuddin, salah satu pengasuh majelis taklim di Jepara, menegaskan bahwa umat Islam hendaknya berhati-hati terhadap praktik semacam ini.
“Segala hal yang menyeru selain Allah, apalagi sampai percaya kepada jin, jelas haram. Solusi hidup itu ada dalam doa, ikhtiar, dan tawakal, bukan lewat jalan pintas yang menyesatkan,” tegasnya.
Jadi, keberadaan dukun di tengah masyarakat masih menjadi fenomena. Namun, masyarakat diimbau lebih waspada agar tidak terjerumus pada praktik yang menyalahi syariat Islam. Sebab, jalan pintas yang ditawarkan dukun pada akhirnya justru bisa menjerumuskan pada kerugian dunia dan akhirat.
***