Foto, monumen di kota Jepara. |
Queensha.id - Jepara,
Jepara bukan hanya sekadar ibu kota Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tetapi juga menjadi pusat denyut nadi pemerintahan, perekonomian, hingga budaya. Berada di pesisir utara Pulau Jawa, Jepara menyimpan sejarah panjang, keragaman tradisi, hingga destinasi wisata yang selalu memikat hati para pengunjung.
Jejak Nama Jepara
Sejarah mencatat, Jepara dahulu dikenal sebagai Ujung Para. Konon, sebutan itu lahir ketika seorang pengembara dari Majapahit melihat nelayan setempat membagi ikan hasil tangkapannya. Kata “Para” dalam bahasa Jawa berarti membagi, sementara “Ujung” merujuk pada posisi geografisnya yang menjorok ke laut. Dari Ujung Para, nama itu kemudian bergeser menjadi Jumpara, Japara, hingga akhirnya resmi disebut Jepara.
Selain kaya makna, sebutan Jepara pun beragam. Orang Jawa kerap menyebutnya Jeporo atau Jepanten (bahasa krama inggil), sementara orang Belanda menuliskannya sebagai Yapara atau Japare.
Wajah Kota dan Kehidupan Warga
Menurut data tahun 2021, Kecamatan Jepara dihuni sekitar 92.967 jiwa dengan kepadatan 1.167 jiwa/km². Hampir seluruhnya berasal dari suku Jawa, meski ada juga pendatang dari berbagai daerah lain di Indonesia.
Dari sisi agama, Islam menjadi keyakinan mayoritas (97,03%), disusul Kristen (2,93%), lalu Buddha dan Hindu masing-masing 0,02%. Bahasa Jawa dialek Jeporonan menjadi bahasa sehari-hari masyarakat, meski Bahasa Indonesia tetap digunakan secara formal.
Kota dengan Banyak Ruang Publik
Jepara memiliki sejumlah taman kota yang menjadi ruang interaksi sosial, mulai dari Alun-Alun Jepara 1 dan 2, Taman Kerang, Taman Hutan Kota, hingga Taman Tugu Pahlawan. Taman-taman tersebut tidak hanya menjadi ruang rekreasi, tetapi juga pusat kegiatan masyarakat, mulai dari olahraga pagi hingga pentas seni rakyat.
Wisata Bahari dan Budaya
Dijuluki “Kota Ukir”, Jepara menawarkan keindahan alam sekaligus warisan budaya. Pantai Kartini dan Pantai Bandengan sudah lama menjadi ikon wisata bahari. Pulau Panjang yang berada tak jauh dari pesisir juga kerap jadi destinasi favorit para wisatawan.
Sementara itu, jejak sejarah dan spiritualitas dapat ditemui di Masjid Agung Baitul Makmur, Benteng VOC, serta Museum R.A. Kartini yang menjadi saksi lahirnya tokoh emansipasi wanita Indonesia. Tak ketinggalan, wisata modern seperti Kura-Kura Ocean Park, Alamoya Waterboom, hingga Jepara Culinary Centre turut memperkaya daya tarik kota ini.
Kelezatan di Meja Makan
Jepara juga dikenal lewat ragam kuliner khasnya. Soto Jepara yang menggunakan kucai sebagai pembeda, Adon-Adon Coro yang hangat dengan rempah, hingga Horok-horok, makanan berbahan dasar sagu yang unik, menjadi identitas rasa dari kota pesisir ini. Tak hanya itu, makanan tradisional lain seperti Tempong menambah warna cita rasa khas Jepara.
Jepara, Kota dengan Identitas Kuat
Dengan perpaduan sejarah, budaya, pariwisata, dan kuliner, Jepara menjelma sebagai kota dengan identitas kuat. Tak heran jika daerah ini selalu menjadi daya tarik, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dari ujung pesisir hingga pusat kota, Jepara seakan berbisik tentang kisah panjangnya sebagai kota pelabuhan yang kini berkembang menjadi salah satu pusat budaya dan ekonomi di Jawa Tengah.
Jepara, Jawa Tengah
Ditulis untuk Queensha Jepara
16 September 2025.
***
Sumber: Wiki.