Notification

×

Iklan

Iklan

Kantor DPRD Jepara Rusak Parah Pasca Ricuh, Pegawai Tetap Masuk Meski di Tengah Puing

Senin, 01 September 2025 | 19.50 WIB Last Updated 2025-09-01T12:51:43Z

Foto, tampak depan gedung DPRD Jepara.

Queensha.id - Jepara,


Suasana muram menyelimuti Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada Senin (1/9/2025). Sehari sebelumnya, gedung wakil rakyat ini luluh lantak akibat aksi demonstrasi yang berujung ricuh dan pembakaran pada Minggu dini hari (31/8/2025).


Pantauan di lokasi, kaca pecah berserakan, gerbang depan hancur, dan dinding gedung masih menghitam oleh jelaga api. Aroma sisa asap terbakar masih tercium. Di beberapa sudut, tumpukan puing dan abu menjadi saksi bisu amarah massa yang memuncak.


Namun, di balik kondisi yang porak-poranda itu, para pegawai Setwan tetap hadir. Dengan wajah lelah sekaligus tabah, mereka mencoba memastikan roda administrasi tidak berhenti. Beberapa pegawai terlihat menenteng berkas ke ruangan seadanya, sebagian lain duduk di kursi plastik, bekerja dengan komputer yang tersisa.



Bertahan di Tengah Keterbatasan


Sekretaris Dewan (Setwan) Jepara, Deni Hendarko, menegaskan bahwa pihaknya tetap berupaya menjalankan fungsi pelayanan meski kantor dalam keadaan darurat.


“Tetap berjalan, tapi pilah-pilah dan secara bertahap,” ujarnya singkat, sembari mengawasi para pegawai yang menata dokumen.


Karena banyak ruangan hangus terbakar, sebagian pekerjaan terpaksa dipindahkan ke Gerai UMKM DPRD Jepara, ruangan kecil yang masih bisa difungsikan.


“Ini memakai ruangan yang bisa dioptimalkan dan masih digunakan. Kemudian memanfaatkan device yang ada. Yang penting tidak bahaya,” tambah Deni dengan nada berat.


Proses pembersihan bagian dalam kantor belum bisa dilakukan menyeluruh. Tim masih menunggu investigasi resmi dari dinas terkait, sebab dikhawatirkan ada berkas vital yang hilang, termasuk laporan pertanggungjawaban tahunan.



Sementara itu, Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, menyampaikan bahwa hanya sebagian anggota dewan yang masuk pada Senin ini. Agenda penting seperti rapat pimpinan pun terpaksa dialihkan ke musala DPRD, karena ruang rapat utama hangus dan tidak bisa difungsikan.


“Besok (2/9/2025) kita rapat pimpinan di musala. Untuk sementara, itu satu-satunya tempat yang layak dipakai,” ujarnya lirih.


Kantor DPRD Jepara yang biasanya menjadi simbol demokrasi lokal kini hanya menyisakan kenangan pahit. Dinding yang dicoret-coret, meja kerja yang gosong, kursi yang dijarah hingga berkas yang entah masih ada atau sudah musnah, menjadi bukti rapuhnya fasilitas publik di tengah gejolak massa.


Di balik puing-puing itu, semangat pegawai untuk tetap bekerja terasa kontras. Mereka datang bukan sekadar karena kewajiban, melainkan demi memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak benar-benar berhenti.


Kini, Jepara menatap hari-hari sulit meskipun gedung DPRD boleh saja rusak, tetapi harapan warga agar roda pemerintahan tetap berjalan tak boleh ikut runtuh.


***

Sumber: G7.

×
Berita Terbaru Update