| Foto, saat awak media berada di balaidesa desa Tunggulpandean, Nalumsari, Jepara. |
Queensha.id - Jepara,
Ramai pemberitaan di media online maupun media sosial yang menyebut perangkat Desa Tunggulpandean, Kecamatan Nalumsari, mangkir saat kunjungan Bupati Jepara, Witiarso Utomo S.E., akhirnya ditanggapi langsung oleh perangkat desa setempat.
Pada Kamis (25/9/2025), bertempat di Pendopo Balai Desa Tunggul Pandean, sejumlah perangkat desa memberikan klarifikasi kepada awak media. Mereka menegaskan bahwa ketidakhadiran bukan karena sengaja menghindar, melainkan karena ada perbedaan lokasi acara yang sebelumnya sudah dijadwalkan.
Menurut penjelasan perangkat desa, agenda resmi kunjungan Bupati sebenarnya dijadwalkan berlangsung di kantor Kecamatan Nalumsari, termasuk agenda mendengarkan aspirasi warga terkait pro dan kontra pembangunan Gardu Induk PLN. Perangkat desa pun mengaku telah bersiap di kecamatan sesuai arahan.
Namun, saat rombongan Bupati dalam perjalanan menuju kecamatan, sekelompok warga yang menolak pembangunan gardu induk telah menunggu di rumah salah satu warga. Rombongan kemudian diarahkan untuk langsung berdialog di lokasi tersebut, sehingga agenda yang direncanakan di kantor kecamatan batal dilaksanakan.
“Jadi sebenarnya perangkat Desa Tunggul Pandean sudah menunggu Pak Bupati di kecamatan, tapi acaranya tidak jadi digelar di sana,” jelas salah satu perangkat desa.
Selain itu, pihak desa juga menyampaikan bahwa sosialisasi terkait pembangunan Gardu Induk PLN sudah dilakukan berkali-kali dan terdokumentasi lengkap. Adapun ketidakhadiran Petinggi Desa Tunggulpandean pada kesempatan itu disebabkan alasan kesehatan. “Beliau masih dalam masa pemulihan pasca operasi. Untuk duduk saja masih belum kuat, apalagi menghadiri kegiatan,” tambahnya.
Awak media juga mencoba mengonfirmasi langsung kepada Camat Nalumsari, Suhardi, namun beliau tengah menghadiri agenda di kabupaten. Sekretaris Camat Nalumsari kemudian memberikan penjelasan bahwa rangkaian acara kunjungan Bupati ke wilayahnya, selain silaturahmi ke tokoh agama di Desa Dorang dan Desa Tunggulpandean, juga termasuk agenda pertemuan dengan warga terkait polemik gardu induk.
Forkopincam Nalumsari menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bupati dan PLN untuk mencari solusi terbaik. “Pro dan kontra di masyarakat adalah hal yang wajar. Namun program pemerintah tetap harus berjalan untuk kepentingan umum,” ungkap Sekcam.
Dengan adanya klarifikasi ini, perangkat Desa Tunggulpandean berharap tidak ada lagi kesalahpahaman terkait isu ketidakhadiran mereka dalam kunjungan Bupati.
***
Wartawan: Gun Queensha.