Notification

×

Iklan

Iklan

Perselingkuhan di Dunia Maya: Dari Jempol di Facebook Hingga Hancurnya Rumah Tangga

Minggu, 14 September 2025 | 12.53 WIB Last Updated 2025-09-14T05:54:18Z

Foto, ilustrasi perselingkuhan di Facebook.

Queensha.id - Jakarta,


Perselingkuhan di era digital kini tak lagi berawal dari pertemuan langsung, melainkan dari interaksi sederhana di media sosial. Facebook, yang awalnya sekadar ruang berbagi status dan foto, justru sering menjadi pintu masuk hubungan terlarang.


Awalnya hanya sekadar saling memberi like atau komentar di status. Lalu berlanjut dengan bercanda ria di kolom komentar. Semakin sering berinteraksi, rasa akrab pun tumbuh. Ketika salah satu tidak online, rasa rindu mulai hadir. Hingga akhirnya, percakapan berlanjut ke inbox, bertukar nomor WhatsApp, dan berujung pada pertemuan di dunia nyata.


Dari sinilah bencana hati mulai terjadi. Seseorang bisa lebih sibuk memperhatikan “teman baru” daripada pasangannya sendiri. Lebih sering menghubungi orang asing itu ketimbang keluarganya. Konsentrasi hidup pun buyar, bahkan niat membangun keluarga sakinah perlahan terkikis nafsu.


Rumah tangga yang sebelumnya tenteram berubah penuh masalah. Pasangan sah terluka, anak-anak merasakan dampak emosional, orang tua ikut bingung, tetangga bergunjing. Semua berawal dari jempol di media sosial yang dianggap sepele.



Pandangan Islam


Islam memandang perselingkuhan, baik di dunia nyata maupun maya, sebagai perbuatan yang merusak kehormatan rumah tangga. Allah berfirman dalam QS. Al-Isra: 32:


“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”


Ayat ini menjadi peringatan agar umat Islam tidak bermain-main dengan godaan yang mengarah pada zina, termasuk interaksi maya yang berpotensi menjerumuskan hati.


Rasulullah SAW juga bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Ini menjadi pengingat bahwa bercanda berlebihan dengan lawan jenis di media sosial bisa menjadi pintu masuk kemaksiatan.



Tanggapan Ulama Terkemuka


KH. Quraish Shihab pernah menegaskan bahwa godaan modern seperti media sosial bukanlah hal sepele.


“Zina hati bisa dimulai dari pandangan, dari kata-kata, bahkan dari senyuman virtual. Jika dibiarkan, ia akan menyeret kepada perbuatan yang lebih jauh. Karena itu, Islam mengajarkan untuk menutup pintu-pintu kecil sebelum terbuka pintu besar yang menghancurkan,” ujarnya.


Sementara itu, KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengingatkan bahwa setan kerap menggoda manusia melalui hal-hal ringan yang membuat hati terlena.


“Jangan main-main dengan inbox atau chat lawan jenis. Awalnya ringan, akhirnya ketagihan, lalu kecanduan. Hati jadi gelap karena terbiasa berdusta. Sungguh, keluarga hancur bukan karena badai besar, tapi karena retakan kecil yang dibiarkan,” katanya.



Refleksi


Fenomena ini menjadi pengingat bahwa dunia maya bukanlah ruang bebas tanpa konsekuensi. Interaksi kecil bisa berujung besar jika tidak dijaga dengan iman. Kesetiaan bukan hanya soal tubuh, tetapi juga hati.


Hidup hanya sekali, jangan habiskan untuk menumpuk dosa dan kekecewaan. Sebelum kehancuran terjadi, selamatkan hati, keluarga, dan iman dari jerat perselingkuhan maya yang semu.


***

×
Berita Terbaru Update