Notification

×

Iklan

Iklan

Ratu Kalinyamat: Perempuan Jawa Perkasa yang Menggetarkan Portugis

Sabtu, 20 September 2025 | 06.52 WIB Last Updated 2025-09-20T00:13:55Z

Foto, lukisan Ratu Kalinyamat yang perbarui.

Queensha.id - Jepara, 


Fenomena drama Korea Queen Woo tengah ramai diperbincangkan publik. Kisah tentang seorang ratu yang cerdas, dingin, dan perkasa memimpin pasukan berkuda memang memikat banyak penonton. Namun, tahukah Anda, jauh sebelum itu, Jawa juga memiliki sosok ratu yang tak kalah hebatnya? Dialah Ratu Kalinyamat, penguasa Jepara yang dikenal sebagai perempuan tangguh dan ahli strategi perang laut.



Dari Jepara, Ratu Perkasa Bangkit


Ratu Kalinyamat lahir dengan nama Retno Kencono, putri dari Sultan Trenggono, raja Kesultanan Demak, sekaligus cucu dari Raden Patah, pendiri kerajaan Islam pertama di Jawa. Setelah kematian suaminya, Pangeran Hadlirin, ia memimpin Jepara sejak 1549 hingga 1579.


Di bawah kepemimpinannya, Jepara berkembang menjadi kota maritim yang kuat. Armada laut Jepara disegani hingga ke kawasan Melayu. Lebih dari itu, Ratu Kalinyamat dikenal sebagai penguasa yang religius, pemberani, dan rela menggunakan kekuasaannya untuk membela agama Islam.



Serangan ke Malaka


Tahun 1550, Sultan Johor meminta bantuan kepada kerajaan-kerajaan Islam untuk melawan Portugis yang menguasai Malaka. Tanpa ragu, Ratu Kalinyamat mengirim 40 kapal perang dari Jepara. Serangan ini menjadi bukti nyata bahwa seorang perempuan Jawa mampu memimpin perang besar di lautan.


Meski serangan pertama belum berhasil—bahkan tercatat 2.000 prajurit Jawa gugur syahid—Ratu Kalinyamat tak menyerah. Pada tahun 1573, ia kembali mengirim 300 kapal perang, jumlah yang luar biasa besar pada zamannya. Serangan ini membuat Portugis menderita kerugian besar dan menjadikan sang ratu dijuluki oleh bangsa asing sebagai “De Kranige Dame” atau Wanita Pemberani.



Jejak Sejarah yang Terlupakan


Keberanian Ratu Kalinyamat tidak hanya soal perang. Aksinya turut menghambat penyebaran misi kolonial Portugis di kawasan Nusantara dan Semenanjung Melayu. Bahkan dalam catatan bangsa Eropa, ia disebut sebagai “Rainha da Japara senhora poderosa e rica”, yang berarti Ratu Jepara yang kaya dan berkuasa.


Selama 30 tahun memimpin, ia meninggalkan warisan besar: menjadikan Jepara sebagai pusat maritim tangguh, menggetarkan musuh, dan menggoreskan tinta emas dalam sejarah Nusantara.



Perempuan Jawa, Bukan Sosok Lemah


Selama ini perempuan Jawa kerap digambarkan anggun, lembut, dan tidak cocok memimpin perang. Namun, sosok Ratu Kalinyamat justru membantah stereotip itu. Ia adalah simbol perempuan Jawa yang badaas, cerdas, tegas, dan perkasa.


Jika Queen Woo mampu memikat publik dengan kisah dramatisnya, maka bayangkan bila kisah Ratu Kalinyamat diangkat ke layar lebar atau serial modern. Bukan tidak mungkin, sosoknya akan kembali menginspirasi generasi baru tentang arti keberanian seorang perempuan pemimpin.



Ratu Kalinyamat membuktikan: perempuan Jawa bukan sosok lemah, melainkan pemimpin tangguh yang bisa menggetarkan penjajah dengan armada perangnya.


***

×
Berita Terbaru Update