Foto, janda cantik asal kabupaten Klaten, Sinta Wulandari. |
Queensha.id - Klaten,
Di sebuah rumah sederhana di Desa Wonosari, Klaten, tinggal seorang perempuan muda bernama Sinta Wulandari (29). Wajahnya cantik, kulitnya bersih, tutur katanya lembut, dan senyumnya masih bisa merekah meski hidup memberinya ujian berat.
Setahun lalu, Sinta kehilangan suaminya, Alm. Fajar Prasetyo (31), yang meninggal dunia akibat komplikasi penyakit ginjal. Sejak itu, hidup Sinta berubah total. Dari seorang istri yang penuh harapan, ia kini menjadi seorang janda sekaligus ibu tunggal bagi anak semata wayangnya, Rafa (7).
“Awalnya saya tidak percaya Mas Fajar pergi secepat itu. Saya sempat jatuh, merasa dunia runtuh,” ujar Sinta dengan suara lirih.
Hidup Bersama Orang Tua
Kini, Sinta tinggal kembali bersama kedua orang tuanya, Sutrisno (55) dan Sukarsih (50). Ayah dan ibunya menjadi penopang semangat di saat ia hampir menyerah. Namun, mereka juga punya harapan lain: agar putri mereka tidak terlalu lama sendiri.
“Saya dan bapaknya ingin Sinta segera punya pendamping lagi. Hidup ini tidak mudah kalau dijalani sendirian. Apalagi Sinta masih muda,” kata Sukarsih, ibunda Sinta.
Perjuangan Sehari-hari
Untuk menghidupi dirinya dan Rafa, Sinta berjualan kue basah di pasar tradisional setiap pagi. Meski penghasilan tidak seberapa, ia bersyukur masih bisa menyekolahkan anaknya. “Rafa adalah alasan saya kuat sampai hari ini,” ucap Sinta sambil mengusap rambut anaknya yang duduk manis di pangkuannya.
Harapan dan Kriteria Suami Baru
Ketika ditanya soal pasangan hidup, Sinta tidak menutup kemungkinan untuk menikah lagi. Namun, ia tidak ingin terburu-buru.
“Saya hanya ingin suami yang pekerja keras, bertanggung jawab, sayang pada saya, dan bisa menerima Rafa seperti anaknya sendiri. Itu saja sudah cukup,” katanya sambil tersenyum tipis.
Meski banyak lelaki yang mencoba mendekatinya, Sinta tetap hati-hati. Baginya, mencari suami bukan hanya soal cinta, tetapi juga masa depan anaknya.
Masa Depan yang Masih Panjang
Kini, Sinta menjalani hari-harinya dengan penuh keteguhan hati. Baginya, luka ditinggal suami memang tak akan hilang begitu saja. Namun, ia percaya, akan selalu ada cahaya baru setelah gelap yang panjang.
“Kehidupan ini memang berat. Tapi saya yakin, suatu saat Allah akan mempertemukan saya dengan seseorang yang tepat,” ucapnya, menutup perbincangan sore itu.
***