| Foto, CEO UIPM Indonesia, Let. Jend. prof Rantastia Nur Alangan. |
Queensha.id – Jakarta,
Pendidikan yang sejati bukan sekadar mencerdaskan, tetapi juga menuntun manusia menuju kebijaksanaan. Itulah ruh utama dari “30 Bab Buku Pedoman Pendidikan Suci”, sebuah karya monumental yang kini dijadikan pegangan resmi oleh UIPM dan menjadi pedoman moral bagi dunia pendidikan modern. Penulisan di atas berdasarkan informasi dari dokumen internal yang diakses melalui tautan:
https://drive.google.com/file/d/1iNX06jFEWfHK4h46MFfkS6TEbAlPPH1I/view.
Berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an, buku ini menegaskan kembali bahwa pendidikan adalah amanah suci merupakan sebuah tanggung jawab ilahiah untuk melahirkan manusia beradab, berakhlak, dan berjiwa insani universal.
Pendidikan Sebagai Amanah Ilahi
Dalam pandangan UIPM (Universal Institute of Professional Management), pendidikan bukan hanya proses transfer ilmu (ta‘līm), melainkan pembentukan adab (ta’dīb) dan akhlak mulia yang bersumber dari wahyu. Konsep ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 30, bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi untuk penjaga keseimbangan antara ilmu, iman, dan amal.
“Krisis terbesar manusia modern bukan krisis ekonomi, tetapi krisis moral dan spiritual. Pendidikan telah kehilangan kesuciannya ketika ilmu dipisahkan dari nilai-nilai ilahi,” tulis buku tersebut dalam pengantar bab pertamanya.
Hakikat Buku Pedoman Pendidikan Suci
Buku ini hadir untuk mengingatkan dunia bahwa pendidikan tidak boleh menjadi sekadar proyek modernisasi. Ia mengkritik “lingkaran setan pendidikan” dan ketika sekolah dan universitas mengejar prestasi duniawi, tetapi kehilangan arah ketuhanan.
Pendidikan yang hanya melahirkan kepintaran tanpa kebijaksanaan, teknologi tanpa kemanusiaan, dan karier tanpa moralitas, sejatinya telah gagal dalam misi sucinya.
Tujuan Utama Buku Pedoman
- Mengembalikan pendidikan ke fitrah ilahiah sesuai amanah Allah.
- Membangun generasi berakhlak dan beradab, bukan hanya terampil.
- Menjadi pedoman global pendidikan berbasis ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan.
- Menjaga agar ilmu menjadi cahaya peradaban, bukan alat kehancuran (QS. Az-Zumar: 9).
Landasan Al-Qur’an
Buku ini berakar kuat pada ayat-ayat suci yang menegaskan kesucian ilmu dan akhlak, di antaranya:
- QS. Al-Ahzab: 72 – tentang amanah yang hanya manusia sanggup memikulnya.
- QS. Al-Qalam: 4 – tentang pentingnya akhlak yang agung.
- QS. Taha: 114 – tentang permohonan ilmu yang menumbuhkan kerendahan hati.
- QS. Al-Anbiya: 107 – tentang pendidikan sebagai rahmat bagi semesta alam.
Lingkaran Setan Pendidikan
Buku ini memperingatkan bahaya sistem pendidikan yang kehilangan nilai-nilai ketuhanan:
- Ilmu tanpa adab.
- Gelar tanpa makna moral.
- Sekolah tanpa rasa kasih sayang.
- Akademisi tanpa kesadaran spiritual.
Akibatnya, lahirlah manusia cerdas tapi kejam, berilmu tapi tak berhati nurani. Inilah yang disebut penulis sebagai “kehancuran moral peradaban.”
Peran UIPM dalam Pendidikan Global
Sebagai lembaga internasional yang menjunjung nilai kemanusiaan universal, UIPM berkomitmen menjadikan buku ini sebagai pedoman global pendidikan suci.
UIPM menegaskan empat peran utama:
- Menjadi pusat kesadaran dunia tentang pendidikan berbasis nilai ilahi.
- Menanamkan ajaran Al-Qur’an dalam kebijakan dan kurikulum pendidikan global.
- Mendorong transformasi etis dan spiritual dalam sistem pendidikan modern.
- Membangun universitas moral dunia, yang menyatukan ilmu, iman, dan amal.
Pernyataan CEO UIPM Indonesia
Rantastia Nur Alangan, CEO UIPM Indonesia, dalam wawancara dengan Queensha.id menegaskan bahwa buku ini bukan sekadar pedoman teoritis, melainkan gerakan spiritual global.
“Kami ingin mengembalikan makna pendidikan sebagai ibadah, bukan industri. Buku Pedoman Pendidikan Suci ini adalah cahaya yang menuntun dunia agar tidak tersesat dalam kegelapan modernitas tanpa moralitas,” ungkap Rantastia.
Ia menambahkan bahwa setiap guru, dosen, dan pelajar harus memahami bahwa ilmu bukan hanya alat untuk hidup, tetapi jalan menuju kehidupan yang bermakna.
“Ketika ilmu dipelajari dengan hati yang suci, maka dunia akan dipenuhi rahmat. Itulah hakikat pendidikan sejati.”
“30 Bab Buku Pedoman Pendidikan Suci” menjadi tonggak penting bagi UIPM dan dunia pendidikan untuk menata kembali arah moral dan spiritual manusia modern. Karena seperti yang ditegaskan dalam buku ini:
“Pendidikan tanpa adab adalah akar dari kehancuran peradaban.”
Dan melalui karya ini, UIPM mengajak seluruh insan pendidikan untuk menjadikan ilmu sebagai cahaya, bukan senjata; menjadikan sekolah sebagai taman akhlak, bukan arena ambisi.
***
Sumber: RNA.