Notification

×

Iklan

Iklan

Anak Susah Makan? Kenali Penyebabnya dan Cara Efektif Mengatasinya!

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15.33 WIB Last Updated 2025-10-09T08:34:46Z

Foto, ilustrasi. Anak susah makan.

Queensha.id - Edukasi Kesehatan,


Bagi banyak orang tua, menghadapi anak yang susah makan sering kali menjadi tantangan besar. Mulai dari menolak sayur, hanya mau makanan tertentu, hingga sama sekali tak tertarik untuk makan.
Kondisi ini bisa menimbulkan kekhawatiran karena berisiko membuat kebutuhan nutrisi anak tidak terpenuhi secara optimal padahal masa pertumbuhan sangat bergantung pada asupan gizi yang cukup.


Lalu, apa sebenarnya penyebab anak susah makan, dan bagaimana cara tepat mengatasinya?



1. Selective Eating: Hanya Mau Makanan Tertentu


Kebanyakan anak memiliki fase “selective eating”, yaitu hanya mau makan makanan favorit dan menolak yang lain. Fenomena ini wajar terjadi karena anak kecil memiliki preferensi alami terhadap rasa manis, mirip dengan rasa ASI yang sudah familiar bagi mereka sejak bayi.


Tips Mengatasinya:


Cobalah mengenalkan variasi rasa secara perlahan, tanpa paksaan. Misalnya, tambahkan sayur dalam bentuk yang lebih menarik seperti nugget sayur atau puree buah berwarna cerah.



2. Neophobia: Takut Makanan Baru


Anak usia dua tahun sering mengalami neophobia, yaitu ketakutan terhadap makanan baru. Mereka bisa menolak makan hanya karena tampilan atau bau makanan yang belum dikenali.


Tips Mengatasinya:


Perkenalkan makanan baru satu per satu dalam porsi kecil. Orang tua juga bisa ikut makan makanan yang sama agar anak merasa aman dan tertarik mencoba.



3. Indra Perasa yang Terlalu Sensitif


Tahukah Mama dan Papa? Indra perasa anak jauh lebih tajam dibanding orang dewasa. Rasa pahit, aroma menyengat, atau tekstur kasar bisa membuat mereka menolak makanan.


Tips:


  • Sajikan makanan dengan tampilan lucu dan berwarna.
  • Campurkan bahan baru dengan makanan kesukaan anak.
  • Hindari rasa yang terlalu kuat seperti asin atau pedas.



4. Nafsu Makan yang Tidak Teratur


Beberapa anak sebenarnya makan cukup, hanya saja jam makannya tidak sama dengan orang dewasa. Mereka tahu kapan lapar atau kenyang dan sering kali hanya makan sedikit tapi sering.


Tips:


  • Kurangi porsi dan beri kesempatan anak memilih porsi sendiri.
  • Jadwalkan waktu makan teratur tanpa paksaan.



5. Terlalu Lelah atau Sibuk Bermain


Anak aktif cenderung lupa makan karena terlalu menikmati waktu bermain.
Biasanya, mereka baru merasa lapar setelah lelah.


Tips:


  • Pastikan waktu makan tidak berdekatan dengan waktu tidur.
  • Berikan porsi utama di siang hari saat energi anak masih tinggi.



6. Masalah Kesehatan


Kadang, penurunan nafsu makan disebabkan oleh kondisi medis seperti tumbuh gigi, sembelit, infeksi virus, hingga penyakit lambung (GERD) atau alergi makanan. Jika anak juga terlihat lesu, berat badan turun, atau sering muntah, segera konsultasikan ke dokter.



Cara Meningkatkan Nafsu Makan Anak


  1. Jadi panutan. Anak belajar dari orang tua, jadi biasakan makan makanan bergizi di depan mereka.
  2. Berikan variasi. Sajikan makanan baru dalam porsi kecil agar tidak mengintimidasi.
  3. Campur makanan baru dengan favoritnya. Misalnya, tambahkan sedikit sayur pada nasi goreng kesukaan anak.
  4. Hilangkan distraksi. Matikan TV, singkirkan mainan, dan ciptakan suasana makan yang tenang.
  5. Libatkan anak. Ajak mereka memilih menu atau membantu menyiapkan bahan makanan.
  6. Pujian positif. Beri apresiasi saat anak mencoba makanan baru tanpa tekanan.



Kapan Harus ke Dokter?


Segera periksakan anak jika:


  • Berat badannya menurun atau tidak naik selama 6 bulan.
  • Hanya mau makan kurang dari 20 jenis makanan.
  • Menolak makan selama lebih dari 3 hari.
  • Terlihat tanda dehidrasi seperti buang air kecil kurang dari tiga kali sehari.



Jadi, menurunnya nafsu makan pada anak adalah fase yang wajar dan sering kali tidak berbahaya. Namun, pendekatan yang penuh kesabaran dan kreativitas menjadi kunci utama agar anak kembali menikmati waktu makannya. Dengan dukungan orang tua, waktu makan bisa menjadi momen hangat dan bukan pertempuran kecil di meja makan.



***

Queensha Jepara Family, 9 Oktober 2025


×
Berita Terbaru Update