Notification

×

Iklan

Iklan

Aqua Tegaskan Gunakan Air dari Akuifer Pegunungan, Bukan Sumur Bor Dangkal

Jumat, 24 Oktober 2025 | 06.48 WIB Last Updated 2025-10-23T23:50:52Z

Foto, tangkap layar dari unggahan akun Sehat Aqua.

Queensha.id - Jakarta,


Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) ternama, Aqua, akhirnya memberikan klarifikasi resmi setelah isu mengenai sumber airnya viral di media sosial. Polemik ini mencuat usai kunjungan mendadak seorang pejabat publik ke salah satu pabrik Aqua di Subang yang menyoroti dugaan penggunaan air tanah dari sumur bor biasa.


Melalui pernyataan di situs resminya yang dikutip pada Kamis (23/10/2025), Aqua dengan tegas membantah tudingan tersebut. Pihak perusahaan menegaskan bahwa air yang mereka kemas berasal dari akuifer dalam, yaitu lapisan air tanah alami yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan.


“Tidak benar. Kami memastikan menggunakan air dari akuifer dalam yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan,” jelas manajemen Aqua.


Aqua menjelaskan bahwa sumber air mereka terlindungi secara alami, serta telah melalui proses seleksi ilmiah yang ketat oleh para ahli dari berbagai perguruan tinggi terkemuka, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Bahkan, di beberapa lokasi, sumber air Aqua bersifat self-flowing atau mengalir secara alami ke permukaan tanpa perlu dipompa.



Bukan Air Permukaan, Apalagi Sumur Dangkal


Isu ini bermula dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke pabrik Aqua di Kabupaten Subang. Dalam kunjungan tersebut, Dedi sempat terkejut setelah mendapat penjelasan dari pegawai pabrik bahwa air baku diperoleh dari dalam tanah melalui pengeboran di kedalaman tertentu.


“Airnya dari bawah tanah, bukan air permukaan. Ambil sumbernya dari dalam, dibor... Jadi ini bukan air mata air,” ujar Dedi, sembari menyebutnya sebagai “sumur pompa dalam.”


Menanggapi hal itu, Aqua memberikan penjelasan teknis yang lebih detail. Mereka menyebut bahwa air yang digunakan berasal dari 19 sumber pegunungan di seluruh Indonesia, dengan kedalaman sumber mencapai 60–140 meter. Kondisi ini, menurut Aqua, jauh berbeda dari air permukaan atau air tanah dangkal yang rawan tercemar.


“Akuifer ini terlindungi oleh lapisan kedap air, bebas dari kontaminasi aktivitas manusia, dan tidak mengganggu sumber air masyarakat,” tegas pihak manajemen.


Studi hidrogeologi yang dilakukan oleh UGM dan Unpad turut memperkuat klaim tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber air Aqua tidak bersinggungan dengan sumber air yang digunakan oleh warga sekitar, dan setiap titik pengambilan telah melalui kajian dampak lingkungan yang komprehensif.



Komitmen pada Kualitas dan Transparansi


Untuk menjamin kemurnian air dari sumber hingga ke kemasan, Aqua menerapkan proses pengemasan otomatis tanpa sentuhan tangan manusia. Seluruh sistem produksi menggunakan pipa stainless food-grade serta mesin berteknologi tinggi yang memastikan kualitas tetap terjaga.


Air yang dikemas juga menjalani uji laboratorium dengan lebih dari 400 parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi, guna memenuhi standar BPOM dan SNI.


“Kami percaya transparansi dan edukasi publik adalah kunci untuk membangun kepercayaan. Karena itu, kami menyampaikan klarifikasi ini berdasarkan data ilmiah, regulasi, dan fakta lapangan,” tulis Aqua dalam pernyataannya.


Aqua menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kualitas, kemurnian, dan keberlanjutan lingkungan di seluruh lokasi sumber air mereka, seraya memastikan masyarakat tetap mendapat produk air minum yang aman dan sehat.


***

(Queensha Jepara / 23 Oktober 2025)