Notification

×

Iklan

Iklan

Benarkah Orang yang Tobat Pasti Masuk Surga? Ini Penjelasan Menurut Al-Qur’an, Hadis dan Ulama Indonesia

Minggu, 26 Oktober 2025 | 17.09 WIB Last Updated 2025-10-26T10:11:49Z

Foto, ilustrasi, seseorang sedang tobat.


Queensha.id - Edukasi Islam,


Pertanyaan klasik yang sering muncul di tengah masyarakat adalah: Apakah orang yang sudah bertobat pasti akan masuk surga? Banyak yang beranggapan bahwa dengan bertobat, dosa akan langsung dihapus, tanpa perlu lagi takut pada azab Allah. Namun, bagaimana pandangan Islam yang sebenarnya tentang hal ini?



Makna Tobat dalam Islam


Dalam Islam, tobat atau taubat nasuha bukan sekadar ucapan di bibir, melainkan proses spiritual yang mendalam antara hamba dan Tuhannya. Allah SWT berfirman dalam Surah Az-Zumar ayat 53:


“Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."


Ayat ini menegaskan bahwa pintu ampunan Allah senantiasa terbuka bagi siapa pun yang benar-benar menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulanginya lagi.


Namun, di sisi lain, Islam juga menekankan adanya Timbangan Amal (Mizan) di hari kiamat. Dalam Surah Al-Qari’ah ayat 6–9, Allah menyebutkan:


“Maka barang siapa berat timbangan (kebaikannya), maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan barang siapa ringan timbangan (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.”


Artinya, tobat memang dapat menghapus dosa, tetapi setiap amal tetap akan diperhitungkan dengan seadil-adilnya oleh Allah SWT.



Hadis Nabi tentang Tobat yang Diterima


Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Tirmidzi:


“Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang bertobat.”


Hadis ini menjadi dasar keyakinan umat Islam bahwa manusia memang tidak luput dari kesalahan, namun Allah Maha Menerima Tobat. Selama seseorang bertobat dengan sungguh-sungguh sebelum ajal menjemput, maka ampunan Allah akan diberikan.


Rasulullah juga menegaskan dalam hadis riwayat Ahmad:


“Sesungguhnya Allah menerima tobat seorang hamba selama nyawanya belum sampai di tenggorokan.”



Pandangan Ulama: Tobat Bukan Tiket Otomatis ke Surga


Meski tobat sangat dimuliakan dalam Islam, para ulama menegaskan bahwa tobat bukan jaminan otomatis masuk surga, melainkan pintu menuju rahmat Allah.


Ulama besar Indonesia, KH. Quraish Shihab, menjelaskan dalam tafsir Al-Mishbah bahwa tobat yang diterima adalah tobat yang benar-benar disertai perubahan perilaku. “Tobat bukan hanya menyesal, tetapi juga memperbaiki diri dan tidak mengulangi dosa. Bila seseorang bertobat namun tetap melakukan dosa yang sama, maka tobatnya belum sempurna,” tulis Quraish Shihab.


Sementara KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) menekankan bahwa ampunan Allah bersifat mutlak, tetapi setiap amal manusia tetap akan ditimbang. “Tobat itu seperti membuka pintu rahmat. Tapi, apakah seseorang masuk surga atau tidak, itu urusan Allah yang menilai seluruh amalnya, bukan hanya tobatnya saja,” ujar Gus Mus dalam salah satu ceramahnya di Rembang.


Sedangkan Ustaz Abdul Somad (UAS) pernah menyampaikan bahwa tobat sejati mampu menghapus dosa besar sekalipun, asalkan dilakukan dengan ikhlas dan disertai amal salih. “Allah tidak menilai masa lalu kita, tetapi melihat bagaimana kita menutup hidup kita,” katanya.



Kesimpulan: Antara Tobat dan Timbangan Amal


Dari pandangan Al-Qur’an, hadis, dan ulama, dapat disimpulkan bahwa tobat yang tulus memang dapat menghapus dosa, tetapi bukan berarti seseorang otomatis masuk surga tanpa memperhitungkan amal lainnya.


Surga dan neraka ditentukan oleh keadilan Allah melalui timbangan amal baik dan dosa. Seseorang yang bertobat dengan sungguh-sungguh akan mendapat ampunan, namun amal kebajikan tetap menjadi bekal menuju rahmat Allah yang tertinggi yaitu surga.


Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-A’raf ayat 8–9:


“Timbangan pada hari itu adalah kebenaran. Barang siapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”


Dengan demikian, tobat adalah awal perjalanan menuju surga, bukan akhir dari segalanya.


***

(Queensha Jepara / 26 Oktober 2025)