Notification

×

Iklan

Iklan

Duel Maut, Petani Sukabumi Vs Ular Cobra yang Berakhir Kematian

Jumat, 10 Oktober 2025 | 20.52 WIB Last Updated 2025-10-10T13:54:16Z

Foto, anggota kepolisian menunjukkan kepala ular cobra yang tertancap kayu.

Queensha.id - Sukabumi,


Warga Kampung Cipetir, Desa/Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, digegerkan oleh peristiwa tragis sekaligus heroik pada Senin (6/10/2025) pagi. Seorang petani bernama Ocang (73) ditemukan tewas setelah berduel dengan seekor ular king kobra sepanjang empat meter di jalan setapak tak jauh dari rumahnya.


Di samping jasad sang petani, warga menemukan ular kobra raksasa yang juga sudah tak bernyawa. Kepalanya tertancap kayu, sementara di dekatnya tergeletak parang dan tongkat kayu yang diduga menjadi senjata Ocang saat berjuang melawan ular mematikan tersebut.


“Korban menderita luka gigitan di sela-sela jempol kaki kanan, kondisinya lebam kebiruan. Diduga korban meninggal akibat serangan gigitan dari ular kobra,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Sagaranten, Aiptu Yadi Supriyadi, Selasa (7/10/2025).



Bekas Pemburu Ular yang Berakhir Tragis


Menurut kesaksian Libra Rustiana, teman dekat korban, Ocang bukan orang asing dengan dunia reptil. Di masa mudanya, ia dikenal sebagai pencari ular sawah untuk dijual kulitnya. Namun, seiring bertambah usia, Ocang meninggalkan profesi itu dan beralih menjadi petani sekaligus memelihara beberapa ekor ayam di bawah rumah panggungnya.


Belakangan, seekor ular besar berwarna hitam kerap terlihat di sekitar rumahnya. Warga menduga ular itu adalah king kobra yang mengincar ayam-ayam peliharaan Ocang.


“Ini sudah tiga kali ular itu datang ke rumahnya. Selalu ke bawah rumah, tempat kandang ayam. Beberapa ayam juga sempat hilang. Mungkin kali ini Ocang berniat membunuh ular itu,” tutur Libra.


Perkelahian maut antara manusia dan ular tersebut diduga terjadi pada Senin dini hari. Sekitar pukul 06.00 pagi, warga menemukan jasad Ocang dalam kondisi mengenaskan, sementara darah di sekitar tubuhnya masih segar.


“Diperkirakan pertarungan itu terjadi sekitar jam lima atau setengah enam pagi,” tambah Libra.



Duka dan Peringatan bagi Warga


Kematian Ocang mengguncang warga Kampung Cipetir. Banyak yang tak menyangka, pertemuannya dengan ular yang sering ia keluhkan justru menjadi akhir hidupnya.


Kepala Desa Cidadap menyampaikan belasungkawa sekaligus peringatan kepada warga agar lebih waspada terhadap kemunculan hewan liar, terutama di daerah yang berdekatan dengan area hutan.


Peristiwa ini menjadi pengingat pahit tentang bagaimana manusia dan alam kerap berbenturan di wilayah pedesaan. Bagi warga, kisah Ocang bukan sekadar tragedi, tapi juga simbol keberanian terakhir seorang petani yang mempertahankan tanah dan ternaknya hingga akhir hayat.


***

(Queensha Jepara | 10 Oktober 2025)

×
Berita Terbaru Update