Notification

×

Iklan

Iklan

Hari Santri Nasional 2025: Santri Jepara Didorong Jadi Penjaga Moral di Era Digital

Rabu, 22 Oktober 2025 | 22.26 WIB Last Updated 2025-10-22T15:26:58Z

Foto, pamflet resmi dari Pemkab Jepara.


Queensha.id - Jepara,


Pemerintah Kabupaten Jepara menggelar Apel Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Jepara, Rabu (22/10/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat keislaman, kebangsaan, dan peran santri dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa.


Apel dipimpin langsung oleh Bupati Jepara Witiarso Utomo, serta dihadiri oleh jajaran Forkopimda, pengurus Muhammadiyah, PCNU Jepara beserta badan otonomnya seperti Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU, dan IPPNU, serta ratusan santri dari berbagai pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam di Jepara.


Dalam kesempatan itu, dilakukan pula penyerahan simbolis bantuan dari Baznas Jepara, meliputi Santunan Yatama, Bantuan Santri Kurang Mampu, serta Bantuan bagi Guru Madrasah Diniyah (Madin).


Selain itu, Bupati Witiarso juga menyerahkan hadiah bagi para pemenang lomba Hari Santri Nasional 2025, antara lain lomba hafalan Alfiyah, vlog tingkat MTs/SMP dan MA/SMA/SMK, murottal tingkat SD/MI, serta khitobah tingkat RA/TK, MI/SD, MTs/SMP, dan MA/SMA/SMK.



Santri berprestasi juga menerima Santri Award dalam kategori pendidikan, kewirausahaan, dan sosial.



Bupati Jepara: Santri Harus Jadi Penjaga Moral di Era Digital


Dalam amanatnya, Bupati Witiarso Utomo menekankan pentingnya peran santri di era digital. Ia menyoroti fenomena banyaknya konten negatif yang beredar di media sosial dan menyinggung pesantren secara keliru.


“Akhir-akhir ini kita melihat banyak konten yang menarasikan hal-hal tidak baik tentang pesantren. Jika kita hanya melihat tanpa memahami ilmu para ulama, yang muncul adalah Fear of Missing Out (FOMO),” ujar Bupati.


Menurutnya, santri yang memiliki bekal ilmu agama harus mampu menjadi penjaga moral dan pencerah di tengah derasnya arus informasi digital.


“Santri harus bisa memberikan pemahaman ketika melihat konten yang merendahkan kiai atau pesantren. Jelaskan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan para ulama,” tegasnya.


Ia juga mengingatkan bahwa peringatan Hari Santri bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan momen refleksi untuk mengenang perjuangan para ulama dan kiai dalam memperjuangkan kemerdekaan serta menjaga keutuhan bangsa.


“Hari ini kita memperingati Hari Santri untuk mengingat kembali perjuangan para ulama dan kiai kita. Mereka bukan hanya guru agama, tetapi juga pejuang yang ikut membangun negeri ini,” pungkasnya.



HSN Jepara 2025: Membangun Persatuan dan Religiusitas


Sementara itu, Ketua Panitia HSN 2025 sekaligus Kepala Kantor Kemenag Jepara, Akhsan Muhyiddin, menyampaikan bahwa peringatan tahun ini merupakan wujud nyata komitmen bersama untuk mewujudkan Jepara yang damai, rukun, sejahtera, makmur, unggul, dan religius.


“Berbagai kegiatan edukatif, spiritual, dan kebudayaan yang digelar menjadi sarana memperkuat nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemasyarakatan,” ujar Akhsan.



“Ini juga menjadi momen untuk memperkuat persatuan dan penghormatan terhadap ulama serta nilai-nilai positif yang diwariskan,” tambahnya.


Melalui semangat Hari Santri Nasional 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Jepara berharap santri dapat terus menjadi garda terdepan dalam menjaga moral bangsa dan meneguhkan komitmen kebangsaan di tengah tantangan era digital.


***

Penulis: Tim Redaksi Queensha Jepara
Tanggal: 22 Oktober 2025