Foto, salah satu kota terbesar di negara Jepang. |
Queensha.id - Jakarta,
Kabar menggembirakan datang bagi para pencari kerja di Indonesia. Pemerintah Jepang membuka peluang kerja bagi 40 ribu tenaga kerja asal Indonesia di berbagai sektor strategis, mulai dari pertanian, kelautan, konstruksi, hingga perawatan.
Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyebutkan bahwa saat ini baru sekitar 25 ribu tenaga kerja Indonesia yang siap memenuhi kebutuhan tersebut. Sementara itu, sekitar 100 pekerja asal Indonesia telah lebih dulu bekerja di Jepang dengan gaji fantastis, berkisar antara Rp25 juta hingga Rp55 juta per bulan.
“Yang membahagiakan, masyarakat Jepang sangat menghargai tenaga kerja Indonesia karena keramah-tamahan dan sikap hospitality-nya,” ujar Iftitah, dikutip dari Detik Finance, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, pekerja Indonesia kini dinilai sebagai yang terbaik di mata Jepang, mengungguli negara lain dalam hal etos kerja dan kemampuan beradaptasi. Tak heran jika permintaan tenaga kerja dari Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Iftitah menjelaskan, Jepang tidak hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga menyediakan program magang selama 3–5 tahun bagi para tenaga kerja asal Indonesia. Program ini dirancang agar para transmigran dapat memperdalam keterampilan dan teknologi di sektor-sektor unggulan Jepang, seperti pertanian modern dan perikanan berteknologi tinggi.
“Kemudian tenaga kerja ini nanti bekerja untuk perusahaan Jepang yang akan berinvestasi di Indonesia. Jadi mereka sudah terbiasa dengan sistem dan mekanisasi perusahaan Jepang sebelum kembali,” terang Iftitah.
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam pengembangan kawasan transmigrasi di Indonesia. Selain membuka peluang kerja di luar negeri, program tersebut juga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta menarik investasi baru ke daerah-daerah transmigrasi.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian Transmigrasi tengah mempersiapkan skema magang dan kerja luar negeri selama 2, 3, 5, hingga 10 tahun dengan dukungan penuh pemerintah. Skema ini ditujukan bagi warga transmigran yang ingin menambah pengalaman internasional dan memperluas jaringan kerja.
“Ketika dunia industri sudah masuk ke kawasan transmigrasi, para pekerja yang pulang nanti bisa langsung terserap di lapangan kerja karena sudah memiliki skill, pengalaman, dan wawasan yang luas,” tambahnya.
Pemerintah juga menjadwalkan kunjungan resmi perwakilan Jepang ke Indonesia pada Oktober 2025 untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama tenaga kerja dan investasi tersebut.
Kerja sama ini menjadi harapan baru bagi ribuan tenaga kerja Indonesia untuk berkarier di luar negeri dengan standar tinggi, sekaligus membawa pulang ilmu, keterampilan, dan peluang investasi yang akan memperkuat ekonomi desa dan daerah transmigrasi.
***
Sumber: Dtkf.