Notification

×

Iklan

Iklan

Pengukir Jepara Tampil di Festival ANTV Rame Jepara: Seni Ukir Mendunia Lewat Layar Televisi Nasional

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 23.06 WIB Last Updated 2025-10-25T16:08:02Z

Foto, Paguyuban Pengukir Sungging Prabangkara dan Paguyuban Pengukir Perempuan R.A. Kartini Jepara yang tampil di event Festival ANTV Rame di Alun-alun Kabupaten Jepara 1.

Queensha.id - Jepara,


Senyum bangga terpancar dari wajah para pengukir Jepara yang tergabung dalam Paguyuban Pengukir Sungging Prabangkara dan Paguyuban Pengukir Perempuan R.A. Kartini Jepara. Mereka merasa mendapatkan kehormatan besar bisa terlibat langsung dalam Festival ANTV Rame Jepara, sebuah ajang hiburan nasional yang menampilkan keindahan budaya dan kreativitas daerah.


Lebih dari sekadar tampil, para pengukir ini mendapat kesempatan langka untuk memperkenalkan seni ukir Jepara kepada jutaan penonton di seluruh Indonesia melalui tayangan televisi nasional ANTV.



Seni Ukir Jepara Tampil di TV Nasional


Pada Sabtu malam (25/10/2025) sekitar pukul 18.15 WIB, demo mengukir yang dilakukan para seniman Jepara disiarkan secara langsung dalam rangkaian acara Festival ANTV Rame Jepara. Momen itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pengukir yang selama ini bekerja di balik layar.


Dua pengukir ternama, Istiyanto dan Rozikin, bahkan dipercaya secara khusus untuk membuat ukiran logo “Festival ANTV Rame Jepara” berukuran 50 x 40 x 5 cm dan sebuah karya simbolik yang memadukan tradisi dan kreativitas modern.


“Kami senang sekali karena bisa ikut mempromosikan seni ukir Jepara bersama 17 perajin perempuan Jepara,” ujar Rumini, Ketua Paguyuban Pengukir Perempuan R.A. Kartini Jepara. Karya-karya Rumini sendiri telah dikenal luas, bahkan menghiasi ruang Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, menjadi bukti nyata kualitas pengukir perempuan Jepara di tingkat nasional.



Semangat yang Tak Padam di Tengah Hujan


Ketua Paguyuban Pengukir Sungging Prabangkara, Ali Muchzahidin, juga menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh anggota yang hadir dengan semangat tinggi.


“Teman-teman antusias sekali mengikuti acara tersebut. Walaupun hujan, mereka tetap berangkat dari rumah. Itu bentuk cinta kami terhadap seni ukir dan Jepara,” ujarnya.


Dedikasi para pengukir ini menunjukkan bahwa seni ukir bukan sekadar pekerjaan, tetapi panggilan jiwa yang mengakar dalam tradisi masyarakat Jepara.



Apresiasi dari Pemerintah Daerah


Dukungan terhadap para pengukir juga datang dari Wakil Ketua Yayasan Pelestari Ukir Jepara, Sutarya, yang turut mendampingi jalannya acara. Ia menyampaikan apresiasi kepada Bupati Jepara, Witiarso Utomo, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara, Ali Hidayat, atas kesempatan yang diberikan kepada para seniman lokal.


“Mereka sangat senang dan merasa dihargai karyanya. Pemerintah telah memberikan ruang dan pengakuan yang nyata bagi para pengukir Jepara untuk tampil di level nasional,” ujar Sutarya yang juga dikenal sebagai dosen Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara.



Harapan: Ukir Jepara Harus Tetap Hidup dan Berkembang


Sutarya menegaskan, kolaborasi antara pemerintah, yayasan, dan paguyuban ini tidak boleh berhenti di sini. Ia berharap ke depan Yayasan Pelestari Ukir Jepara bersama dua paguyuban binaannya dapat terus terlibat aktif dalam upaya pelestarian dan regenerasi seni ukir Jepara adalah warisan budaya yang menjadi identitas dan kebanggaan Kabupaten Jepara.


“Pelestarian seni ukir harus menjadi gerakan bersama. Karena ukiran bukan hanya produk seni, tapi juga jati diri Jepara. Ini sejalan dengan visi besar Jepara Mulus yang menempatkan seni ukir sebagai prioritas pembangunan budaya daerah,” tegasnya.



Jepara, Kota Ukir yang Tak Pernah Padam


Partisipasi para pengukir Jepara di Festival ANTV Rame menjadi bukti nyata bahwa warisan seni leluhur tetap hidup di tangan generasi penerusnya.
Melalui layar kaca, publik Indonesia disuguhkan gambaran indah tentang ketelatenan, kehalusan, dan makna filosofis seni ukir Jepara merupakan simbol kecerdasan budaya dan kreativitas bangsa.


Dengan semangat dan dukungan dari berbagai pihak, Jepara terus menorehkan namanya sebagai “Kota Ukir Dunia”, yang tak hanya menjaga warisan masa lalu, tetapi juga terus melangkah ke masa depan dengan karya dan kebanggaan.


***

Sumber: Hadepe.

Penulis: Tim Redaksi Queensha Jepara
25 Oktober 2025