Notification

×

Iklan

Iklan

Rumput Alun-Alun Jepara Rusak Parah Usai Festival ANTV Rame, Asiknya Main Lumpur

Minggu, 26 Oktober 2025 | 00.04 WIB Last Updated 2025-10-25T17:07:19Z

Foto, anak-anak main lumpur di alun-alun kabupaten Jepara 1 pasca Festival ANTV Rame.

Queensha.id - Jepara,


Euforia Festival ANTV Rame Jepara yang digelar di Alun-Alun Jepara pada Sabtu (25/10/2025) malam ternyata menyisakan cerita lain. Usai gemerlap panggung dan sorak penonton mereda, yang tersisa justru pemandangan memprihatinkan yaitu rumput alun-alun rusak berat, becek, dan berubah menjadi genangan lumpur.


Bahkan, keesokan harinya, beberapa anak-anak tampak bermain lumpur di area tengah alun-alun, menikmati sisa genangan yang terbentuk akibat rusaknya permukaan tanah.



Dari Rumput Hijau ke Lumpur Pekat


Rumput alun-alun yang dulunya hijau rapi kini berubah menjadi lumpur tebal dan tanah berlubang. Berdasarkan foto yang diunggah oleh akun Facebook Bara Rimba pada Sabtu malam, tampak jelas kondisi mengenaskan pasca konser yaitu rumput terinjak-injak ribuan penonton, sebagian besar lapisan tanah tercabut, dan meninggalkan pemandangan yang kontras dengan kemegahan acara sehari sebelumnya.


“Aslinya alun-alun ini dulu rapi banget, hijau, enak buat duduk sore. Sekarang rusak parah. Sayang, banget,” tulis Bara Rimba dalam unggahannya.


Alun-Alun Jepara selama ini dikenal sebagai simbol kebanggaan warga kota, tempat masyarakat berkumpul, berolahraga, dan menggelar kegiatan budaya. Namun, setelah beberapa kali menjadi lokasi konser berskala besar, kondisinya kian memprihatinkan.



Warga Kecewa dan Prihatin


Banyak warga menyayangkan keputusan penggunaan alun-alun sebagai arena konser tanpa mempertimbangkan daya tahan rumput dan sistem drainase di area tersebut.


“Sebelumnya kita tidak boleh injak rumput, bahkan anak kecil pun ditegur kalau main di atasnya. Sekarang malah dijadikan tempat konser, rusak begini. Sayang sekali,” keluh Rifani (42), warga Jepara kota.


Ungkapan serupa juga datang dari beberapa pedagang sekitar alun-alun. Mereka menilai bahwa acara besar seharusnya dipersiapkan dengan sistem pengamanan area hijau, misalnya dengan pelapis atau pembatas, agar tidak merusak fasilitas umum yang dibiayai dari anggaran daerah.


“Konsernya bagus, rame, tapi ya tolong pikirin juga dampaknya. Rumputnya rusak, alun-alun jadi becek, kotor. Tuh anak-anak main lumpur. Padahal baru direnovasi,” kata Slamet, salah satu pedagang kaki lima di sekitar lokasi.



Sorotan terhadap Pengelolaan Ruang Publik


Kerusakan rumput alun-alun Jepara ini menimbulkan pertanyaan serius tentang pengelolaan dan pemeliharaan ruang publik oleh pemerintah daerah. Pasalnya, beberapa tahun lalu, area ini baru saja direvitalisasi dengan dana besar untuk mempercantik wajah kota.


Kini, kondisi pasca konser justru menjadi catatan penting bagi pemerintah dalam menyeimbangkan antara kegiatan hiburan dan pelestarian fasilitas umum.


Pemerhati lingkungan kota, Hadi Prasetyo, menilai perlu ada standar teknis dan regulasi yang mengatur kegiatan besar di ruang terbuka hijau.


“Kalau alun-alun terus dipakai untuk acara massal tanpa perlindungan rumput, maka biaya perawatan akan membengkak dan wajah kota jadi rusak. Seharusnya ada evaluasi dan mekanisme tanggung jawab dari pihak penyelenggara,” ujarnya.



Harapan Warga: Kembalikan Keasrian Alun-Alun Jepara


Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memulihkan kondisi rumput alun-alun dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, mereka juga berharap agar alun-alun kembali difungsikan sebagai ruang publik yang aman, nyaman, dan hijau yang bukan semata tempat konser sementara.


“Alun-alun ini wajah Jepara. Kalau rusak begini terus, kesannya kota kita nggak dirawat,” ujar Siti Rahma, warga Kelurahan di kecamatan Jepara kota.


Bagi masyarakat Jepara, alun-alun bukan hanya lapangan di tengah kota, tetapi simbol kebersamaan dan kebanggaan daerah. Mereka berharap, di balik gegap gempita hiburan, pemerintah tidak melupakan makna utama dari ruang publik: tempat warga bernafas, berinteraksi, dan menikmati keindahan kotanya.


***

Penulis: Tim Redaksi Queensha Jepara
25 Oktober 2025