Notification

×

Iklan

Iklan

Sepatu Bata Resmi Hapus Lini Produksi: Akhir dari Era Ikonik Alas Kaki Indonesia

Jumat, 10 Oktober 2025 | 08.14 WIB Last Updated 2025-10-10T01:16:16Z

Foto, salah satu toko sepatu Bata di mall-mall Jakarta.

Queensha.id - Jakarta,


Salah satu merek sepatu legendaris di Indonesia, PT Sepatu Bata Tbk (BATA), resmi menghapus kegiatan usaha di bidang industri alas kaki. Keputusan bersejarah ini diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 25 September 2025, dan diumumkan secara resmi melalui keterbukaan informasi pada Kamis (9/10/2025).


Dalam risalah rapat tersebut, para pemegang saham menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, yang secara resmi menandai berakhirnya kiprah Bata dalam industri manufaktur sepatu. “Menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan untuk menghapus kegiatan usaha industri alat kaki untuk kebutuhan sehari-hari,” tulis ringkasan keputusan RUPSLB itu.


Selain menghapus lini bisnis produksinya, RUPSLB juga mengumumkan pengunduran diri Rajeev Gopalakrishnan dari posisi Presiden Komisaris. Rajeev sebelumnya telah mengajukan pengunduran diri sejak 25 Juni 2025.



Kinerja Keuangan yang Tertekan


Langkah ini diambil di tengah kondisi keuangan perusahaan yang masih berada dalam tekanan berat. Berdasarkan laporan keuangan semester I tahun 2025, BATA mencatat rugi bersih sebesar Rp40,62 miliar, meskipun angka itu lebih baik dibandingkan kerugian Rp127,43 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.


Namun, di sisi lain, penjualan bersih perusahaan turun tajam 38,74 persen, dari Rp260,29 miliar pada semester I 2024 menjadi Rp159,43 miliar pada periode yang sama tahun 2025. Aset perusahaan juga menyusut menjadi Rp377,98 miliar, dari sebelumnya Rp405,66 miliar di akhir 2024.


Dengan liabilitas yang mencapai Rp434,53 miliar dan ekuitas hanya Rp56,54 miliar, kondisi keuangan Bata menggambarkan tekanan yang sulit untuk dipertahankan dalam jangka panjang.



Dampak Penutupan Pabrik Purwakarta


Langkah penghapusan lini produksi ini tidak lepas dari penutupan pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat, yang telah dilakukan sejak 30 April 2024. Menurut Corporate Secretary BATA, Hatta Tutuko, keputusan penutupan tersebut diambil karena permintaan terhadap produk lokal terus menurun, sementara kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan pasar.


“Kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia,” ujar Hatta dalam keterangan resminya, Sabtu (4/5/2025).


Selain penurunan permintaan, tingginya Upah Minimum Kabupaten (UMK) di lokasi pabrik juga menjadi salah satu faktor yang memperberat beban produksi perusahaan.



Akhir dari Simbol Nostalgia


Bata, yang berdiri di Indonesia sejak tahun 1931, dikenal luas sebagai produsen sepatu dengan kualitas yang kokoh dan harga terjangkau. Selama beberapa dekade, sepatu Bata menjadi bagian dari keseharian masyarakat, dari pelajar hingga pekerja kantoran.


Kini, dengan dihentikannya lini produksi alas kaki, Bata Indonesia diperkirakan akan berfokus pada distribusi, ritel, dan pemasaran produk impor dari jaringan globalnya.


Meski langkah ini menandai akhir dari era kejayaan produksi sepatu Bata di tanah air, merek ini masih diharapkan mampu bertahan melalui strategi bisnis yang lebih adaptif terhadap perubahan pasar dan perilaku konsumen.


“Bata bukan sekadar sepatu, melainkan bagian dari sejarah berjalan kaki bangsa.”


***

(Queensha Jepara / 10 Oktober 2025)