Notification

×

Iklan

Iklan

UIPM Tegaskan Hakikat Pendidikan: Membentuk Manusia Beradab, Bukan Alat Kapitalis

Jumat, 10 Oktober 2025 | 07.51 WIB Last Updated 2025-10-10T00:52:15Z

Foto, ruang rapat UIPM Indonesia.

Queensha.id - Jakarta,


Universal Institute of Professional Management (UIPM) menegaskan kembali makna sejati pendidikan sebagai sarana membentuk manusia beradab dan beriman, bukan sekadar alat seleksi atau komersialisasi. Dalam pernyataan resminya, UIPM menyoroti perubahan orientasi pendidikan global yang kini banyak bergeser dari nilai kemanusiaan menuju arah ekonomi dan kapitalisasi.


Menurut Prof. Dr. Rantastia Nur Alangan, CEO UIPM, hakikat pendidikan sejati sesungguhnya bersumber dari nilai spiritual. “Sejak Tuhan menurunkan wahyu pertama Iqra, manusia diperintahkan untuk membaca dan memahami hakikat kehidupan. Pendidikan sejati adalah mengenal diri agar mengenal Tuhan. Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu,” ujarnya dengan tegas.


Prof. Rantastia menilai bahwa praktik pendidikan modern yang hanya memprioritaskan kecerdasan akademik dan prestasi merupakan bentuk penyimpangan dari nilai dasar pendidikan.


“Jika beasiswa hanya diberikan kepada mereka yang sudah mampu, lalu bagaimana dengan yang belum punya kesempatan belajar? Pendidikan seharusnya mencerdaskan yang bodoh, bukan mengistimewakan yang sudah pandai,” tegasnya.


UIPM juga menyoroti ketimpangan struktural yang disebabkan oleh sistem legalitas pendidikan yang semakin komersial. Persyaratan administratif yang kompleks dan biaya tinggi membuat lembaga kecil sulit berkembang. 


“Akhirnya, pendidikan dikuasai oleh kaum kapitalis. Mereka membangun kampus megah, tapi biaya kuliahnya mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Pendidikan berubah menjadi bisnis, bukan lagi panggilan kemanusiaan,” tambahnya.


Selain itu, fenomena kapitalisasi riset ilmiah juga menjadi perhatian UIPM. Publikasi internasional seperti Scopus kini dianggap lebih berorientasi pada keuntungan ekonomi ketimbang pengembangan ilmu pengetahuan yang merata dan berkeadilan.


Sebagai bentuk perlawanan terhadap arus kapitalisasi ini, UIPM menghadirkan model pendidikan terbuka, humanis, dan spiritual. Sistem pembelajaran daring (online learning) yang digunakan memberi kesempatan bagi siapa pun untuk belajar tanpa batas sosial maupun ekonomi.


“UIPM berdiri untuk mengembalikan pendidikan kepada hakikatnya yang bukan sebagai alat mencari keuntungan, tetapi sebagai jalan menuju pengetahuan, keadilan, dan kedamaian dunia,” tutup Prof. Rantastia dengan penuh keyakinan.


Dengan visi tersebut, UIPM tidak hanya membangun sistem pendidikan, tetapi juga menanamkan nilai kemanusiaan yang menjadi fondasi utama peradaban.


***

(Queensha Jepara / 10 Oktober 2025)