Notification

×

Iklan

Iklan

Cinta di Bawah Sorotan: Mengapa Hubungan Selebriti Mudah Retak?

Selasa, 04 November 2025 | 09.20 WIB Last Updated 2025-11-04T02:21:30Z

Foto, ilustrasi. Perselingkuhan.

Queensha.id - Opini Publik,



Di atas panggung, mereka tampak sempurna. Senyum menawan, pasangan serasi, pesta glamor, dan unggahan foto romantis yang viral di media sosial. Namun, di balik sorotan kamera dan tagar “hari patah hati nasional”, banyak kisah cinta selebriti berakhir pilu mulai dari perselingkuhan hingga perceraian yang jadi konsumsi publik.


Fenomena ini menimbulkan pertanyaan sosial yang menarik:


Apakah cinta para selebriti memang lebih rapuh, ataukah dunia mereka terlalu keras untuk mempertahankannya?



1. Godaan dalam Bentuk Kesempatan


Dalam dunia hiburan, godaan tidak datang sekali — tapi setiap hari. Menurut Psychology Today, konsep yang disebut quality of alternatives menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki banyak “pilihan lain” cenderung lebih sulit untuk setia.


Para selebriti bekerja dengan lawan main yang menarik, dikelilingi penggemar yang memuja, dan hidup dalam lingkungan penuh peluang baru. Semakin banyak pilihan tampak tersedia, semakin rentan komitmen diuji.


Namun, seperti dijelaskan oleh Dr. Gary Lewandowski Jr., peluang bukanlah takdir. Banyak selebriti tetap setia karena mereka punya kemampuan untuk menurunkan daya tarik alternatif dan memilih untuk melihat pasangannya sebagai yang paling berharga.


Kesetiaan sejati bukan tentang tak tergoda, melainkan tentang memilih untuk tidak menyerah pada godaan.



2. Sorotan yang Menggerus Intimasi


Kehidupan selebriti adalah paradoks: semakin banyak dikenal, semakin sedikit ruang tersisa untuk mengenal pasangan sendiri.


Setiap momen pribadi bisa berubah jadi konsumsi publik, setiap kesalahan kecil menjadi gosip nasional.


Menurut artikel Buncher Law, tekanan semacam ini menciptakan stres kronis. Jadwal padat, syuting lintas kota bahkan negara, dan tuntutan untuk selalu tampil sempurna membuat waktu bersama pasangan semakin langka.


Ketika jarak fisik dan emosional tumbuh, keintiman pun padam perlahan dan kedekatan bisa mulai dicari di tempat lain.



3. Uang, Kekuasaan, dan Kemandirian yang Membingungkan


Berbeda dari kebanyakan pasangan biasa, selebriti tidak saling bergantung secara ekonomi. Mereka mampu hidup nyaman tanpa pasangan, dan kemandirian ini menjadi pedang bermata dua.


Di satu sisi membebaskan, tapi di sisi lain membuat alasan untuk bertahan semakin tipis.


Selain itu, dunia hiburan menanamkan nilai-nilai individualistik — kebebasan, ekspresi diri, dan hasrat pribadi — yang sering berbenturan dengan komitmen jangka panjang.


Ketika nilai-nilai itu bertemu dengan peluang tanpa batas, perceraian terasa logis, bahkan dianggap hal biasa dalam lingkaran sosial mereka.



4. Antara Cinta Nyata dan Cinta yang Ditonton


Bagi publik, cinta selebriti tampak seperti dongeng modern: penuh drama, air mata, dan kejutan manis. Namun, cinta sejati bukanlah tontonan — ia tumbuh dalam keheningan, kesabaran, dan pengampunan.


Sayangnya, nilai-nilai itu tidak menarik perhatian media. Hubungan yang stabil dan tenang jarang jadi berita utama, sementara konflik dan pengkhianatan selalu menarik klik.


Akibatnya, banyak selebriti tanpa sadar mulai memaknai cinta melalui validasi eksternal: likes, views, dan atensi publik.
Ketika cinta menjadi performa, kehilangan perhatian bisa terasa seperti kehilangan makna.



5. Mencintai di Dunia yang Tidak Pernah Sunyi


Meski demikian, tidak semua selebriti gagal mempertahankan rumah tangganya.
Ada pasangan-pasangan yang berhasil melewati badai gosip selama puluhan tahun dan mereka yang memilih untuk menetapkan batas tegas antara panggung dan rumah, antara publik dan pribadi.


Kisah mereka membuktikan bahwa ketenaran tidak merusak cinta, ia hanya memperbesar apa yang sudah ada di dalamnya.


Jika fondasi cinta kuat, sorotan kamera hanyalah ujian. Tapi jika cinta dangkal, cahaya itu cukup untuk membuat segalanya retak.



Refleksi: Cermin untuk Kita Semua


Kisah cinta selebriti hanyalah gambaran ekstrem dari realitas yang juga dialami banyak orang: godaan, tekanan, dan jarak emosional. Bedanya, mereka menjalaninya di bawah jutaan pasang mata.


Mungkin kuncinya tetap sama yaitu bukan seberapa besar popularitas atau kekayaan seseorang, tapi seberapa teguh ia memilih pasangan yang sama, bahkan ketika dunia menawarkan sejuta pilihan lain.


***

Penulis: Tim Redaksi Queensha Jepara.
Editor: Vico Rahman.
Jepara, 4 November 2025.