Notification

×

Iklan

Iklan

Kasus Pemukulan di Depan GBK Jepara Berakhir Damai, Pelaku dan Korban Saling Memaafkan di Hadapan Polisi

Selasa, 04 November 2025 | 08.34 WIB Last Updated 2025-11-04T01:36:19Z

Foto, tangkap layar dari unggahan akun Facebook ISJ (Info Seputar Jepara) perihal permasalahan keributan antar pedagang angkringan dan kopi di area GBK Jepara.

Queensha.id - Jepara,


Setelah sempat viral di media sosial, insiden dugaan kekerasan di depan Gedung Futsal Gelora Buki Kartini (GBK) Jepara) akhirnya menemui titik terang. Kasus yang melibatkan seorang pedagang nasi kucing dan suami dari pengguna Facebook bernama Anjani itu kini dinyatakan berakhir damai.


Kabar terbaru tersebut disampaikan melalui unggahan akun Info Seputar Jepara (ISJ) pada Selasa (4/11/2025). Dalam video yang beredar, tampak kedua pihak (pelaku dan korban) saling memaafkan di hadapan aparat kepolisian dari Polsek Jepara Kota.



Kronologi Singkat Kejadian


Kasus ini bermula dari unggahan Anjani di Facebook pada Sabtu (1/11/2025) malam, yang menceritakan bahwa suaminya menjadi korban pemukulan oleh seorang penjual nasi kucing di sekitar pangkalan Anjani Cafe, tak jauh dari area GBK.


“Tindakan tidak menyenangkan dilakukan oleh penjual nasi kucing depan gedung futsal GBK semalam. Di pangkalan Anjani Cafe ada yang mukul suamiku pakai kursi sampai ada luka di dekat mata,” tulis Anjani dalam postingannya yang sempat ramai dikomentari warga Jepara.


Unggahan tersebut menimbulkan keprihatinan publik. Banyak warganet menyesalkan adanya tindakan kekerasan di area publik yang seharusnya aman bagi masyarakat, terutama di sekitar kompleks olahraga GBK yang kerap menjadi tempat nongkrong dan berjualan malam hari.



Akhir Damai: “Kita Saling Memaafkan”


Dalam video klarifikasi yang beredar, seorang pria bernama Wiyono, warga Kedungcino RT 13, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka terkait viralnya peristiwa tersebut.


“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Wiyono warga Kedungcino RT 13, saya minta maaf atas viralnya video yang sudah beredar dan kita saling memaaf-maafkan,” ujar Wiyono dalam pernyataannya.

Selain Wiyono, tampak pula seseorang yang berada di sebelahnya yaitu diduga yang memukul Wiyono saat kejadian tersebut juga menyampaikan pernyataan serupa.


“Tak terimo maafmu dengan permasalahan dan kejadian yang ada di Ujungbatu GBK, semoga permasalahan cepat selesai dan tidak terjadi lagi. Soal pedagang semoga tidak ada permasalahan lagi,” ucapnya dalam video yang sama.



Disaksikan Aparat Kepolisian


Proses perdamaian tersebut disaksikan langsung oleh anggota Polsek Jepara Kota, yang turut memfasilitasi mediasi antara kedua belah pihak. Pihak kepolisian mengapresiasi sikap terbuka dari korban maupun pelaku yang memilih menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.


Dengan adanya perdamaian ini, suasana di sekitar GBK Jepara kini dilaporkan kembali kondusif. Warga dan para pedagang diharapkan tetap menjaga ketertiban serta saling menghormati agar kejadian serupa tidak terulang kembali.



Warga Minta Pengawasan Diperketat


Meski telah berakhir damai, sejumlah warga di media sosial tetap mengingatkan pentingnya pengawasan di area publik, terutama di kawasan yang ramai pedagang dan pengunjung pada malam hari.


“Semoga kejadian seperti ini jadi pelajaran bagi semuanya. Jangan mudah terpancing emosi. GBK itu milik bersama, tempat olahraga dan hiburan, bukan tempat bertengkar,” tulis salah satu komentar warga di kolom unggahan ISJ.


Kasus yang sempat membuat heboh dunia maya Jepara ini kini dinilai menjadi pembelajaran sosial penting: bahwa penyelesaian damai dan komunikasi terbuka masih menjadi cara terbaik untuk meredam konflik di tengah masyarakat.


***

Penulis: Tim Redaksi Queensha Jepara
Editor: Vico Rahman.
Jepara, 4 November 2025