| Foto, penyanyi pop-koplo Jawa, Helarius Daru Indrajaya. |
Queensha.id - Musik,
Dalam beberapa tahun terakhir, nama Ndarboy Genk terus menguat sebagai salah satu penggerak utama kebangkitan musik koplo-pop Jawa di Indonesia. Sosok dengan nama asli Helarius Daru Indrajaya ini bukan hanya dikenal lewat tembang populernya yang mudah melekat di telinga, tetapi juga karena kemampuannya meramu lirik-lirik sederhana menjadi cerita yang dekat dengan keseharian masyarakat.
Lahir di Bantul, Yogyakarta, pada 14 Januari 1995, Daru tumbuh dalam lingkungan yang lekat dengan seni dan musik. Perjalanannya tidak instan. Ia menimba pendidikan musik secara formal di SMK Negeri 2 Kasihan (SMM Yogyakarta), sekolah yang dikenal sebagai pencetak musisi-musisi berkualitas. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Negeri Semarang (UNNES) dengan mengambil Program Studi Pendidikan Seni Musik, hingga meraih gelar S.Pd. pada tahun 2017.
Lonjakan Popularitas dari “Balungan Kere”
Nama Ndarboy Genk meledak setelah perilisan lagu "Balungan Kere", karya yang ia tulis bersama Hendra Kumbara. Lagu tersebut bukan hanya viral, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi publik untuk mengenal warna musik yang diusung Daru: perpaduan dangdut kontemporer, koplo, campursari, dan pop Jawa yang dikemas dengan aransemen modern.
Penggunaan instrumen tradisional seperti kendang dan saron yang dibalut gitar elektrik, drum, dan keyboard membuat karya-karyanya terasa segar tanpa meninggalkan akar budaya Jawa. Dalam banyak lagu, ia juga melibatkan harmoni vokal dan paduan suara, menciptakan karakter musikal yang khas.
Lirik Sehari-hari yang Menyentuh Banyak Hati
Kekuatan terbesar Ndarboy Genk terletak pada penulisan lirik. Ia sering mengangkat tema asmara, perjuangan hidup, persahabatan, dan kritik sosial. Kejujuran dan kesederhanaan bahasanya membuat lagu-lagunya mudah diterima pendengar luas, tidak hanya di Jawa tetapi juga di berbagai daerah Indonesia.
Daru menulis sebagian besar lirik lagunya sendiri, namun ia juga kerap berkolaborasi. Beberapa nama yang pernah bekerja sama dengannya antara lain Denny Caknan (“Ngawi Nagih Janji”, “Rungokno Aku”) dan Kukuh Prasetya yang menulis lirik fenomenal “Mendung Tanpo Udan”.
Jejak Penghargaan dan Pengakuan Musik Nasional
Kesuksesan Ndarboy Genk tidak hanya diukur dari jumlah penonton dan viralitas, tetapi juga dari penghargaan. Pada tahun 2021, ia meraih AMI Awards untuk Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik lewat lagu “Ojo Nangis”.
Pada 2025, namanya kembali bersaing dalam ajang AMI Awards dan Indonesian Dangdut Awards untuk beberapa kategori sekaligus, termasuk Artis Koplo Terbaik hingga Penyanyi Dangdut Alternatif Solo Pria Terpopuler.
Terjun ke Dunia Akting
Tak berhenti di musik, Daru melebarkan kariernya ke dunia perfilman. Ia melakukan debut layar lebar dalam film “Ambyar Mak Byar” (2025), serta sebelumnya tampil dalam serial web “Cidro Asmoro” (2023). Perannya di dua proyek tersebut memperkuat citra bahwa ia tidak hanya musisi, tetapi sosok entertainer serba bisa.
Kehidupan Pribadi
Di balik panggung, Ndarboy Genk adalah sosok keluarga. Ia menikah dengan Florentina Wulan Yuningsih pada 2020 dan kini dikaruniai tiga anak. Kehidupan keluarga yang hangat sering menjadi salah satu sumber inspirasinya dalam menciptakan karya.
Ikon Baru Musik Jawa Masa Kini
Perjalanan Daru dari musisi indie lokal hingga menjadi salah satu ikon nasional membuktikan bahwa musik Jawa memiliki ruang besar di hati masyarakat. Dengan karya yang terus berkembang dan kedisiplinannya dalam berkarya, Ndarboy Genk diprediksi masih akan menjadi salah satu wajah utama industri musik tanah air untuk waktu yang lama.
***
Tim Redaksi.