Notification

×

Iklan

Iklan

Pembudidaya Ikan Jepara Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Minggu, 16 November 2025 | 19.51 WIB Last Updated 2025-11-16T12:52:50Z

Foto, Komunitas Pembudidaya Ikan Kabupaten Jepara (KPIJ) resmi mengukuhkan pengurus baru periode 2025–2028.

Queensha.id - Jepara,


Komunitas Pembudidaya Ikan Kabupaten Jepara (KPIJ) resmi mengukuhkan pengurus baru periode 2025–2028 dalam acara yang digelar di rumah Muhamad Thohir, Desa Sekuro, Kecamatan Mlonggo, Minggu (16/11/2025). Pengukuhan dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Perikanan Jepara, Muh Tahsin, yang hadir mewakili Bupati Jepara H. Witiarso Utomo.


Acara tersebut juga dihadiri Kabid Perikanan Budidaya, Loekman Hakim, serta para anggota KPIJ dari berbagai kecamatan.



Dukung Program Makan Bergizi Gratis


Dalam sambutannya, Muh Tahsin menegaskan bahwa keberadaan KPIJ memiliki peran strategis dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo.


Pemerintah Kabupaten Jepara sejauh ini mencatat sebanyak 166.721 warga telah menerima manfaat dari Program Makan Bergizi Gratis. Sasaran program meliputi pelajar dari berbagai jenjang hingga anak di bawah lima tahun,” ujarnya.


Menurut Tahsin, peluang besar terbuka bagi pembudidaya ikan, terutama lele, untuk memasok kebutuhan pangan MBG. Ia berharap KPIJ dapat menjadi motor penggerak pemenuhan kebutuhan ikan lokal.


“Dengan jaringan yang kuat, para pembudidaya bisa memasok dapur-dapur MBG di wilayah masing-masing. Ini bukan hanya kontribusi untuk pemenuhan gizi, tetapi juga peluang meningkatkan kesejahteraan pelaku budidaya,” tambahnya.



Produksi Lele Jepara Masih Jauh di Bawah Kebutuhan


Ketua KPIJ yang baru dikukuhkan, Muhamad Thohir atau Bivie Thohir, mengungkapkan bahwa produksi lele lokal Jepara masih jauh dari kata cukup.


Kebutuhan lele di Jepara mencapai 3–4 ton per hari. Sementara para pembudidaya lokal baru bisa memenuhi sekitar 1,5 ton, bahkan rata-rata hanya 1 ton,” jelasnya.


Kekurangan pasokan tersebut membuat pembudidaya Jepara terpaksa mendatangkan lele dari Kabupaten Demak dan Grobogan.


Bivie berharap, dengan kepengurusan baru, kemampuan produksi lokal dapat ditingkatkan sehingga ketergantungan dari luar daerah berangsur berkurang.



KPIJ Berbadan Hukum, Anggota Berperan Sesuai Keahlian


KPIJ sendiri sudah berdiri sejak 2018 dan kini memasuki periode kepengurusan ketiga. Struktur kepengurusan diisi oleh para pelaku usaha yang sesuai dengan bidangnya di mulai dari pembibitan, pembesaran, hingga pemasaran ikan lele.


“Dengan legalitas yang jelas dan anggota lintas bidang, kami ingin KPIJ menjadi wadah yang solid dan profesional,” ujar Bivie.



Pertemuan Rutin, Ekspansi ke Komoditas Lain


KPIJ juga rutin menggelar pertemuan selapan (40 hari) secara bergiliran di rumah anggota setiap Minggu. Selain memperkuat silaturahmi, pertemuan dimanfaatkan untuk memperbarui data kebutuhan lele di Kabupaten Jepara dan perkembangan budidaya.


Tidak hanya fokus pada lele, anggota KPIJ kini mulai mengembangkan komoditas lain seperti nila, gurame, udang, bahkan jamur dan pertanian terpadu.


“Harapannya, KPIJ mampu melahirkan pelaku usaha budidaya yang adaptif dan bisa menjawab kebutuhan pangan daerah secara berkelanjutan,” tutup Bivie.


***

Sumber: Hadepe/SB.