| Foto, tangkap layar dari unggahan akun Facebook di Jepara. |
Queensha.id - Jepara,
Unggahan seorang warganet Jepara bernama Darsono Klemuk Bin W di grup Facebook Info Seputar Jepara mendadak viral dan memicu perdebatan hangat. Dalam unggahannya, Darsono menyindir istilah “warga miskin” pada program bantuan sosial (bansos) yang menurutnya terkesan merendahkan.
“Usul pak petugas BANSOS, tulung tulisan warga miskin diganti warga kurang sejahtera. Ben srodok pantes didelok tonggo, soale aku duwe PCX,” tulisnya dalam unggahan yang disertai emotikon tawa.
Unggahan tersebut disukai lebih dari seratus warganet dan dibanjiri ratusan komentar yang beragam, sebagian bernada lucu, sebagian lagi penuh keluhan dan kritik terhadap penyaluran bansos yang dianggap tidak adil.
Netizen Ungkap Ketidakadilan Penyaluran Bansos
Beberapa komentar warga menunjukkan kekecewaan mendalam terhadap sistem penyaluran bansos di Kabupaten Jepara yang kini dilakukan melalui transfer rekening bank. Mereka menilai, bantuan sering kali tidak tepat sasaran dan warga mampu justru menerima, sementara warga lanjut usia dan pekerja kecil malah terabaikan.
“Aku jujur ancen loro ati. Wong tuo-tuo sepuh ora entuk BANSOS, tapi sing do mampu malah do entuk. Aku jeh mampu kerjo, tapi sing sepuh-sing sepuh kui sing mesakke,” tulis Dimas Oa Oe, seorang warganet asal Jepara.
Warganet lain, Indra Troso, menambahkan nada sindiran,
“Lek iso tulisane ditambahi: keluarga miskin, keluarga kelilit bank plecit, keluarga beban negoro, keluarga keset mbogae. Soale tanggaku entok PKH tapi kelilit utang, telat dikit langsung sambat ngalor ngidul.”
Sementara itu, akun Netisha Tyas menyoroti ketimpangan penerima bantuan:
“Sing entuk bantuan miskin sawahe pirang-pirang. Iki bantuan seng ora adil blas, seng bener-bener miskin malah ora entuk.”
Usulan: Cabut Bansos, Ganti Subsidi Sembako
Sebagian warga bahkan mengusulkan agar skema bansos dihapus dan diganti dengan subsidi bahan pokok yang dianggap lebih transparan dan adil.
“Cabut semua bansos, ganti subsidi sembako murah. Lebih masuk akal,” tulis Mbo Lelek, seorang pengguna Facebook lainnya.
Ungkapan frustrasi juga datang dari Rudy, warga asal Jepara yang menyebut masih banyak pekerja kasar dan buruh bangunan yang hidup serba kekurangan namun tidak pernah tersentuh bantuan.
“Gonku lo yo enek, seng omahe pasangan boto mringis ora oleh opo-opo, wes tuo ijek kerjo buruh bangunan nang Jakarta. Omah e mung sepetak, tapi seng omah gede, duwe sapi, sawah e akeh, malah entuk bantuan. Kan lucu,” tulisnya.
Cermin Kritik Warga terhadap Sistem Sosial
Fenomena ini memperlihatkan tingginya sensitivitas masyarakat terhadap keadilan sosial, terutama dalam penyaluran bansos di tingkat daerah. Warga berharap pemerintah lebih selektif dan transparan dalam menetapkan penerima bantuan agar tepat sasaran.
Unggahan Darsono dan komentar-komentar yang menyertainya menjadi potret nyata bahwa persoalan bansos bukan sekadar soal dana, tetapi juga soal rasa keadilan dan martabat masyarakat kecil.
***
Reporter: Gunawan Queensha.
Editor: Vico Rahman.
Queensha Jepara | 1 November 2025.