| Foto, ilustrasi. Korban tersambar petir. |
Queensha.id – Lampung,
Tragedi tewasnya seorang pengantin baru akibat sambaran petir di Mesuji menjadi peringatan keras bagi warga, bahwa bahaya petir dapat mengintai bahkan saat berada di dalam rumah.
Tragedi pada Malam Hujan Petir
Malam itu, hujan deras mengguyur Desa Suka Mandiri, Kecamatan Way Serdang, Mesuji. Petir berulang kali membelah langit, menimbulkan suara mengguntur yang terdengar hingga ke rumah-rumah warga.
Di tengah cuaca ekstrem tersebut, seorang pria bernama Edi Prayitno (32), yang baru menikah beberapa hari lalu, ditemukan tewas tersambar petir di samping istrinya, Lilis Nurbaiti. Saat kejadian, Lilis sedang berada di dalam kamar bermain ponsel, sementara suaminya berada di sekitar rumah.
Dentuman keras terdengar, diikuti padamnya listrik sesaat. Lilis keluar untuk memeriksa suaminya, namun mendapati sang suami sudah tergeletak tak bergerak. Warga yang datang membantu tak bisa berbuat banyakdan akhirnya nyawa Edi tak tertolong akibat kuatnya sambaran petir.
Insiden memilukan ini sontak menghebohkan warga sekitar, sekaligus menjadi pengingat bahwa ancaman petir dapat terjadi dalam kondisi apa pun, bahkan pada momen paling tak terduga.
Bahaya Petir bagi Manusia: Ancaman Nyata yang Sering Diremehkan
Petir membawa energi listrik yang sangat besar. Suhu yang dihasilkan sambaran petir dapat mencapai 30.000°C, jauh lebih panas dari permukaan matahari. Bagi manusia, sambaran petir dapat menyebabkan:
- Henti jantung mendadak
- Luka bakar serius
- Kerusakan sistem saraf
- Kehilangan kesadaran
- Kematian dalam hitungan detik
Bahkan sambaran tidak langsung tapi bisa melalui tanah, logam, air, atau kabel hingga dapat menimbulkan cedera fatal.
Petir Bisa Masuk ke Dalam Rumah? Ini Jalur-Jalurnya
Banyak yang mengira berada di dalam rumah sudah pasti aman dari petir. Kenyataannya, rumah pun dapat dialiri arus petir melalui beberapa jalur:
1. Saluran Listrik
Jika petir menyambar tiang atau kabel listrik, arus dapat mengalir masuk ke rumah dan merusak perangkat elektronik atau menyetrum penghuni.
2. Pipa Logam & Pipa Air
Air adalah konduktor yang sangat baik. Pipa logam yang tak dilengkapi grounding bisa menjadi jalur masuknya arus petir ke dalam rumah.
3. Jaringan Telepon Kabel & Antena
Rumah yang masih menggunakan telepon kabel atau antena luar lebih berisiko tersambar tidak langsung.
4. Struktur Bangunan
Atap metal, rangka baja, maupun bagian rumah yang tinggi dapat menarik sambaran petir.
Cara Melindungi Diri Saat Hujan Petir
Tragedi di Mesuji harus menjadi pengingat untuk meningkatkan kewaspadaan. Berikut langkah-langkah penting yang bisa dilakukan masyarakat:
1. Pasang Penangkal Petir dan Grounding yang Benar
Rumah di daerah rawan petir wajib memiliki sistem grounding yang memadai agar arus petir tidak merambat ke dalam rumah.
2. Hindari Aktivitas dengan Air
Jangan mandi, mencuci, atau menyentuh pipa saat hujan petir.
3. Cabut Semua Perangkat Elektronik
Mulai dari TV, charger, router wifi, hingga peralatan dapur.
4. Jauhi Jendela dan Pintu
Duduki area tengah rumah dan hindari bersandar pada dinding.
5. Jangan Gunakan Ponsel yang Sedang Mengisi Daya
Ini berbahaya karena arus listrik dapat naik melalui kabel charger.
6. Edukasi Lingkungan dan Keluarga
Sosialisasi sederhana dapat menyelamatkan nyawa.
Peringatan untuk Musim Hujan
Insiden yang merenggut nyawa Edi Prayitno bukan sekadar kabar duka—ini adalah peringatan keras bagi masyarakat bahwa petir adalah ancaman serius. Kesadaran dan kewaspadaan perlu ditingkatkan, terutama saat memasuki musim penghujan.
Keselamatan selalu lebih penting daripada rasa tenang semu di dalam rumah. Petir bisa datang kapan saja, tanpa permisi, dan dalam sekejap mengubah kebahagiaan menjadi duka mendalam.
***
(Tim Redaksi Queensha Jepara)