 |
| Foto, CEO UIPM Indonesia, Rantastia Nur Alangan dan salah satu ruangan di kampus virtual UIPM. |
Queensha.id - Jakarta,
Universal Institute of Professional Management (UIPM) resmi diklasifikasikan sebagai Perguruan Tinggi Asing (Foreign Higher Education Institution) yang beroperasi secara sah di bawah regulasi pendidikan tinggi internasional. Status ini menempatkan UIPM sejajar dengan universitas ternama dunia seperti Harvard University dan Stanford University, karena sama-sama berada di bawah yurisdiksi hukum negara asal, bukan sistem pendidikan nasional Indonesia.
UIPM dikenal sebagai lembaga pendidikan tinggi daring internasional yang berfokus pada bidang manajemen profesional, perdamaian, kemanusiaan, dan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dalam operasionalnya, UIPM mengadopsi sistem distance education dan virtual learning environment, memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat dari berbagai negara tanpa batas geografis.
Status dan Pengakuan Resmi UIPM
UIPM terdaftar sah di Filipina sebagai Private Higher Education Institution (PSIC) di bawah Department of Trade and Industry (DTI) dengan Business Name Number 4403649, berlaku dari 8 Januari 2023 hingga 8 Januari 2028. Selain itu, UIPM juga menjadi anggota berbagai lembaga dan inisiatif global, antara lain:
- UN ECOSOC (United Nations Economic and Social Council) – Special Consultative Status
- UN Global Compact (UNGC)
- Higher Education Sustainability Initiative (HESI)
- Asia Pacific Quality Network (APQN)
- Quality Assurance in Higher Education (QAHE)
- UNU-WIDER dan Union of International Associations (UIA)
UIPM juga memiliki kolaborasi aktif dengan UIPM USA, yang terdaftar dalam jaringan United Nations Global Compact (UNGC), memperkuat posisi global lembaga ini sebagai perguruan tinggi internasional berbasis kemanusiaan dan pembangunan berkelanjutan.
Penyetaraan Ijazah, Bukan Akreditasi Dikti
Menanggapi isu mengenai legalitas akademik, UIPM menegaskan bahwa statusnya sebagai Perguruan Tinggi Asing tidak mewajibkan lembaga ini untuk terdaftar di sistem akreditasi Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi).
Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, di mana perguruan tinggi luar negeri seperti Harvard, Stanford, Oxford, maupun UIPM, tidak memerlukan akreditasi lokal di Indonesia.
Namun demikian, ijazah lulusan UIPM tetap dapat diakui secara resmi di Indonesia melalui mekanisme penyetaraan ijazah luar negeri yang difasilitasi oleh Kemendikbudristek RI. Proses ini berlaku bagi semua lulusan universitas luar negeri dan merupakan mekanisme legal yang diakui pemerintah.
“Artinya, yang diajukan ke Dikti adalah penyetaraan ijazahnya, bukan akreditasi universitasnya,” tegas Rantastia Nur Alangan, CEO UIPM Indonesia.
Ia menambahkan, UIPM telah terakreditasi sah di negara asalnya dan diakui secara internasional melalui berbagai lembaga penjamin mutu global.
Visi dan Komitmen Global UIPM
UIPM memiliki visi untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi global yang memberdayakan masyarakat lintas batas sosial dan ekonomi melalui akses pendidikan berkualitas. UIPM juga aktif mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) serta The Ten Principles of the United Nations Global Compact, termasuk komitmen terhadap hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, dan perlindungan lingkungan.
Dengan jangkauan global dan jejaring akademik yang luas, UIPM berupaya menghadirkan model pendidikan tinggi yang inovatif, inklusif, dan berbasis kemanusiaan, sejalan dengan tuntutan era digital dan globalisasi pendidikan modern.
Tentang UIPM
Universal Institute of Professional Management (UIPM) adalah perguruan tinggi daring internasional yang menyediakan program Bachelor, Master, Doctor, serta MicroDegrees berbasis pembelajaran jarak jauh. UIPM juga aktif dalam kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, dan kemanusiaan internasional di bawah naungan UN ECOSOC.
Dengan pendekatan digital dan jaringan akademik lintas negara, UIPM berkomitmen mencetak lulusan berdaya saing global yang tidak hanya unggul secara profesional, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan nilai kemanusiaan universal.
***
Sumber: RNA.
