| Foto, tangkap layar dari unggahan akun tiktok. |
Queensha.id – Jepara,
Desa Muryolobo, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara tengah menjadi sorotan publik setelah serangkaian unggahan di media sosial, khususnya TikTok, memicu pertanyaan mengenai transparansi proses pengisian perangkat desa setempat. Unggahan tersebut diposting oleh akun @muryolobobergerak dan sejak awal Oktober 2025 telah menarik perhatian ribuan warga Jepara.
Unggahan pertama pada 3 Oktober 2025 mengusung tema “Muryolobo Jare Ono Calonan Perangkat Desa Lur, Ayo Dikawal! Ben entuk perangkat sing kompeten tur rekam jejak e apik,” seolah mengajak masyarakat ikut mengawasi jalannya proses seleksi.
Ketegangan semakin meningkat ketika pada 18 Oktober 2025, akun itu kembali mempublikasikan hasil ujian perangkat desa, lengkap dengan narasi “Ayo dikawal ben sing dilantik renking siji,” yang mengisyaratkan adanya dugaan bahwa hasil terbaik tidak otomatis menjadi acuan pengangkatan.
Isu semakin berkembang setelah pada 20 Oktober 2025, muncul unggahan bertema “Kami Ingin Keadilan Ditegakkan!”. Tidak hanya berhenti di situ, pada 28 Oktober 2025, akun tersebut mengunggah konten bernada lebih keras dengan tulisan:
“Petinggi dibayar nganggo duit rakyat. Pilih perangkat desa sing bijine paling apik, ojo sak karepe dewe.”
Narasi itu mempertegas adanya dugaan ketidakadilan dan keputusan sepihak dalam proses rekrutmen perangkat desa.
Sementara itu, saat dikonfirmasi oleh Queensha Jepara, pemilik akun @muryolobobergerak belum memberikan respons terkait unggahan-unggahan tersebut.
Hal serupa juga terjadi saat Queensha Jepara meminta klarifikasi kepada Petinggi Desa Muryolobo, Sunarto. Hingga berita ini diterbitkan, ia memilih untuk tidak memberikan jawaban ataupun penjelasan.
Kasus ini masih terus menjadi pembicaraan hangat di lini masa, terlebih sebagian warga berharap adanya transparansi, keterbukaan, dan penegakan aturan agar pengisian perangkat desa berjalan adil dan akuntabel.
***
Wartawan: Yusron.